Sedikitnya delapan orang tewas akibat gempuran terbaru Rusia di dua kota di wilayah Ukraina bagian selatan. Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran Rusia tersebut.
Seperti dilansir AFP, Senin (4/4/2022), jaksa Ukraina menuturkan pasukan Rusia menyerang kota Ochakiv dan Mykolaiv pada Minggu (3/4) waktu setempat. Gempuran itu terjadi saat negara-negara Barat memperingatkan lebih banyak sanksi bisa dijatuhkan terhadap Moskow terkait pembunuhan warga sipil di Ukraina.
"Angkatan Bersenjata Rusia menyerang kota Ochakiv dan Mykolaiv. Gempuran itu merusak rumah-rumah warga, kendaraan dan infrastruktur sipil," kata Jaksa Agung Ukraina dalam pernyataannya pada Senin (4/4) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menewaskan delapan orang, laporan jaksa Ukraina juga menyebut total 34 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Rusia itu.
"Akibat gempuran musuh, tujuh warga Ochakiv tewas dan 20 orang lainnya luka-luka. Di kota Mykolaiv, satu orang tewas dan 14 orang terluka, di antara mereka terdapat seorang anak," imbuh pernyataan Jaksa Agung Ukraina.
Gubernur setempat, Vitaliy Kim, mengumumkan pada Minggu (3/4) bahwa satu orang tewas dalam serangan di Mykolaiv.
Belum ada tanggapan resmi Rusia soal laporan gempuran terbaru di Ukraina bagian selatan ini.
Simak Video 'Wali Kota Motyzhyn Tewas Dieksekusi Bersama Keluarganya':
Kota Mykolaiv yang terletak di rute menuju Odesa, pelabuhan terbesar di Ukraina, digempur secara besar-besaran oleh pasukan Rusia yang gagal merebutnya pada awal-awal invasi. Sedikitnya 36 orang dilaporkan tewas hingga akhir bulan lalu saat rudal Rusia menghantam gedung pemerintahan di sana.
Rusia kembali menghadapi tuduhan kejahatan perang dan bahkan genosida setelah terungkap situasi mengerikan di kota Bucha, yang berjarak 37 kilometer sebelah barat laut Kiev, usai Moskow menarik pasukannya.
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venedyktova sebelumnya melaporkan sedikitnya 410 mayat ditemukan di Bucha, setelah jaksa-jaksa Ukraina baru bisa masuk ke kota yang sebelumnya dikuasai pasukan Rusia itu pertama kalinya pada Minggu (3/4) waktu setempat.
Secara terpisah, Wali Kota Bucha menyebut bahwa 300 warganya tewas dibunuh oleh pasukan Rusia saat para petempur Chechnya menguasai area tersebut.
Rusia menyangkal tuduhan yang menyebut tentaranya membunuh warga sipil di Bucha. Rusia menegaskan bahwa tidak ada penduduk yang menderita akibat kekerasan pasukannya. Rusia juga balik menuding otoritas Ukraina melakukan apa yang disebut sebagai provokasi yang dibuat-buat untuk media Barat.