Uni Eropa Mendadak Bahas Sanksi Baru Rusia Usai Temuan Mayat di Ukraina

Uni Eropa Mendadak Bahas Sanksi Baru Rusia Usai Temuan Mayat di Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 04 Apr 2022 17:12 WIB
Ukraina tuduh pasukan Rusia melakukan pembantaian di kota Bucha. Diketahui, kota itu kini telah kembali dikuasai pasukan Ukraina. Seperti apa kondisi di sana?
Kehancuran di kota Bucha, Ukraina setelah Rusia menarik pasukannya (dok. Reuters)
Brussels -

Uni Eropa menggelar pembahasan mendesak soal rentetan sanksi baru untuk Rusia setelah mengecam 'kekejaman' yang dilaporkan di kota Bucha, Ukraina. Rusia dituduh membunuh warga sipil di Bucha usai terungkap keberadaan mayat bergelimpangan dan kuburan massal setelah Moskow menarik pasukannya dari kota itu.

Seperti dilansir AFP, Senin (4/4/2022), kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, dalam pernyataannya menyatakan Uni Eropa 'akan memajukan, sebagai hal mendesak, upaya menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia'.

"Kami berdiri dalam solidaritas penuh dengan Ukraina dan rakyat Ukraina di masa-masa suram bagi seluruh dunia," sebut Borrell dalam pernyataan mewakili blok 27 negara Eropa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat Uni Eropa, yang enggan disebut namanya, menuturkan kepada AFP bahwa paket sanksi terbaru untuk Rusia akan dibahas pekan ini juga.

Para Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara Uni Eropa kemudian akan memeriksa paket sanksi terbaru itu, di sela-sela pertemuan NATO pada Rabu (6/4) dan Kamis (7/4) mendatang, atau dalam rapat reguler pada awal pekan lalu.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya, Borrell menegaskan Uni Eropa 'mengecam dengan sekeras mungkin' kekejaman yang dilaporkan terjadi di kota-kota Ukraina yang sebelumnya diduduki pasukan Rusia, termasuk kota Bucha yang menjadi lokasi temuan mayat-mayat yang diikat tangannya di belakang.

"Pembantaian di kota Bucha dan kota-kota Ukraina lainnya akan tercatat dalam daftar kekejaman yang dilakukan di tanah Eropa," ujarnya.

"Otoritas Rusia bertanggung jawab atas kekejaman ini, yang dilakukan saat mereka memiliki kendali efektif atas area tersebut," imbuh Borrell.

Pernyataan Borrell itu juga menekankan soal bantuan Uni Eropa untuk para jaksa Ukraina yang 'fokus pada pengumpulan dan penjagaan bukti kejahatan perang' dan dukungan untuk penyelidikan yang diluncurkan Mahkamah Kriminal Internasional serta Komisioner Hak Asasi Manusia (HAM) PBB.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads