Bantah Bunuh Warga Sipil, Rusia Sebut Gambar Mayat di Bucha Palsu!

Bantah Bunuh Warga Sipil, Rusia Sebut Gambar Mayat di Bucha Palsu!

Tim detikcom - detikNews
Senin, 04 Apr 2022 17:32 WIB
Ukraina tuduh pasukan Rusia melakukan pembantaian di kota Bucha. Diketahui, kota itu kini telah kembali dikuasai pasukan Ukraina. Seperti apa kondisi di sana?
kondisi di kota Bucha, Ukraina (Foto: Reuters)
Jakarta -

Pemerintah Rusia dengan tegas membantah tuduhan bahwa pasukan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di kota Bucha, dekat Kiev, ibu kota Ukraina. Kremlin atau istana kepresidenan Rusia bahkan menyebut gambar-gambar mayat di kota tersebut adalah "palsu".

"Kami dengan tegas menolak semua tuduhan," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan.

Dilansir dari kantor berita AFP, Senin (4/4/2022), Peskov mengatakan bahwa "para ahli Rusia di Kementerian Pertahanan telah mengidentifikasi tanda-tanda pemalsuan video dan berbagai pemalsuan".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan menuntut banyak pemimpin internasional untuk tidak terburu-buru melontarkan tuduhan dan setidaknya mendengarkan argumen kami," katanya.

Para wartawan internasional selama akhir pekan menemukan mayat-mayat dengan pakaian sipil, beberapa dengan tangan terikat, di kota Bucha setelah pasukan Ukraina merebutnya kembali dari tentara Rusia.

ADVERTISEMENT

Pemimpin Ukraina dan para pemimpin Barat telah mengutuk kematian warga sipil tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu (3/4) bahwa pasukannya tidak membunuh warga sipil di Bucha.

"Selama permukiman ini berada di bawah kendali angkatan bersenjata Rusia, tidak ada satu pun penduduk lokal yang menderita akibat tindakan kekerasan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, mengatakan militer Rusia juga mengirimkan 452 ton bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di sana.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan semua penduduk "memiliki kesempatan untuk bebas meninggalkan permukiman ke arah utara, sementara pinggiran selatan kota ditembak sepanjang waktu oleh pasukan Ukraina."

Kementerian Luar Negeri Rusia telah meminta pertemuan khusus Dewan Keamanan PBB pada Senin (4/4) waktu setempat untuk membahas apa yang disebutnya sebagai "provokasi keji" untuk menyalahkan pasukan Rusia.

Para penyelidik Rusia juga mengumumkan penyelidikan terhadap gambar-gambar itu, dengan mengatakan bahwa menurut militer Moskow gambar-gambar itu "tidak sesuai dengan kenyataan dan bersifat provokatif".

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads