Geger Temuan Mayat di Ukraina, Macron Singgung Perlunya Sanksi Baru ke Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 04 Apr 2022 16:41 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron (dok. Denis Balibouse/Pool via AP)
Paris -

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut ada indikasi jelas pasukan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di kota Bucha, Ukraina, yang memicu kecaman Barat. Macron lantas mencetuskan serentetan sanksi baru perlu dijatuhkan terhadap Rusia.

"Ada petunjuk-petunjuk yang sangat jelas mengarah pada kejahatan perang. Kurang lebih telah ditetapkan bahwa militer Rusia bertanggung jawab (atas pembunuhan di Bucha)," sebut Macron kepada radio France Inter dan dilansir Reuters, Senin (4/4/2022).

"Apa yang terjadi di Bucha menuntut babak baru sanksi dan langkah sangat jelas," cetusnya.

Sanksi-sanksi baru itu, ujar Macron, harus menargetkan batu bara dan minyak.

Macron dalam pernyataan terpisah menyebut gambar-gambar dari kota Bucha 'tak tertahankan'. "Otoritas Rusia harus bertanggung jawab atas kejahatan-kejahatan ini," tegasnya.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia telah melakukan genosida dan menyebut 'ratusan warga sipil disiksa dan dieksekusi mati'.

"Ratusan orang tewas. Warga sipil disiksa, dieksekusi mati. Mayat-mayat ada di jalanan. Area-area dipasangi ranjau. Bahkan mayat-mayat juga dipasangi ranjau," ujarnya.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork