Menang Pemilu Hungaria, Sekutu Putin Langsung Sebut Zelensky Sebagai Lawan

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 04 Apr 2022 08:01 WIB
Viktor Orban (Foto: REUTERS/Laszlo Balogh)
Budapest -

Pemimpin Hungaria yang juga sekutu lama Rusia, Viktor Orban, telah menyatakan kemenangan dalam pemilihan parlemen di negara itu. Ini merupakan masa jabatan keempat Orban secara berturut-turut.

Dilansir dari CNN, Senin (4/4/2022), Partai Fidesz yang dipimpin Orban memimpin dengan 71 persen suara yang telah dihitung. Hasil tersebut disampaikan dewan pemilihan nasional Hungaria pada Minggu (3/4) malam.

Kampanye pemilihan didominasi oleh invasi Rusia ke Ukraina yang menempatkan hubungan panjang Orban dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di bawah pengawasan. Dalam pidato kemenangannya, Orban menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai salah satu 'lawan' yang harus dia kalahkan selama kampanye.

Hungaria sangat bergantung pada energi Rusia dan Orban telah menghindari peluang untuk mengutuk serangan Putin terhadap negara tetangganya, memperumit upaya Uni Eropa untuk menghadirkan front persatuan melawan Putin.

Meskipun jajak pendapat memperkirakan persaingan yang lebih ketat, Partai Fidesz pimpinan Orban menang dengan nyaman di sebagian besar negara. Pemimpin oposisi Peter Marki-Zay bahkan gagal menang di distriknya sendiri, di mana dia pernah menjabat sebagai wali kota.

"Kami memiliki kemenangan yang dapat dilihat dari bulan, tetapi pasti dapat dilihat dari Brussel," kata Orban dalam pidatonya.

Dia juga menjelaskan ketegangan yang telah berlangsung lama antara pemerintahnya dengan para pemimpin Uni Eropa.

"Kami akan mengingat kemenangan ini sampai akhir hidup kami karena kami harus berjuang melawan sejumlah besar lawan," kata Orban yang mengutip sejumlah musuh politiknya termasuk sayap kiri Hungaria, 'birokrat' di Brussel, media internasional,

"Dan juga presiden Ukraina, kami tidak pernah memiliki begitu banyak lawan pada saat yang bersamaan," ujarnya.

Hubungan Sulit dengan Uni Eropa

Orban telah menguasai ketat lembaga peradilan, media dan pendidikan Hungaria selama 12 tahun berkuasa, yang sekarang akan diperpanjang hingga 2026. Dia telah mendorong undang-undang yang menargetkan migran dan komunitas LGBTQ dan telah berbicara tentang niatnya untuk membangun negara 'tidak liberal' di dalam UE.

Kritikus telah lama mengeluh Orban telah memiringkan lapangan permainan politik melawan lawan-lawannya. Bulan lalu, Kantor Eropa untuk Lembaga Demokratik dan Hak Asasi Manusia (OSCE), merekomendasikan operasi pemantauan internasional skala penuh dari jajak pendapat 3 April - langkah langka untuk negara Uni Eropa - setelah menilai klaim 'kemerosotan umum kondisi untuk pemilihan yang demokratis'.

Lihat juga video 'Jejak Mengerikan Perang Rusia-Ukraina, Mayat Berserakan di Jalan':



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork