Menlu Inggris dan Rusia Kunjungi India pada Hari yang Sama

Menlu Inggris dan Rusia Kunjungi India pada Hari yang Sama

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 01 Apr 2022 15:55 WIB
In this photo provided by Indian Foreign Minister S. Jaishankars Twitter handle, Jaishankar, right and Britains Foreign Secretary Liz Truss meet before their discussions in New Delhi, India, Thursday, March 31, 2022. (Indian Foreign Minister S. Jaishankars Twitter handle via AP)
Menlu Inggris Liz Truss saat bertemu Menlu India S Jaishankar di New Delhi (Indian Foreign Minister S. Jaishankar's Twitter handle via AP)
New Delhi -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Liz Truss berkunjung ke India pada hari yang sama dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov. Kedua negara sama-sama berupaya memperkuat hubungan dengan New Delhi.

Seperti dilansir BBC, Jumat (1/4/2022), Truss mendorong India untuk bekerja bersama negara-negara demokratis lainnya dalam melawan invasi Rusia ke Ukraina, dan mengurangi ketergantungan pada Moskow.

Lavrov yang bertemu Perdana Menteri (PM) Narendra Modi dan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar, diperkirakan akan menyerukan New Delhi untuk membeli lebih banyak minyak dan gas Rusia, juga menghindari sanksi-sanksi Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awal bulan ini, India sepakat untuk mengimpor 3 juta barel minyak Rusia dengan harga diskon, yang disebut pemerintah 'hanya setetes, sungguh-sungguh setetes' dalam ember besar' dari impor minyaknya.

India diketahui abstain dalam voting Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menentang invasi Rusia ke Ukraina. Otoritas India juga tidak mengecam invasi Rusia itu, dengan mengatakan dialog dan diplomasi menjadi satu-satunya jalan ke depan.

ADVERTISEMENT

Dalam sebuah acara di New Delhi, Truss berbicara soal 'jaringan kebebasan'. Dia mengatakan kepada Jaishankar bahwa penting agar negara-negara demokratis bekerja bersama untuk mencegah agresor.

Tidak hanya itu, Truss juga menyebut perang di Ukraina menggarisbawahi perlunya 'negara-negara sepemikiran' untuk bekerja sama lebih erat dalam pertahanan, perdagangan, dan energi, serta keamanan pangan.

Ditambahkan oleh Truss bahwa Inggris ingin melihat sanksi-sanksi lebih kuat terhadap Rusia, termasuk tindakan lebih lanjut terhadap bank-bank Rusia, kemampuan Rusia menggunakan cadangan emas dan akses terhadap pelabuhan.

Namun demikian, Truss juga menegaskan bahwa India merupakan negara berdaulat dan Inggris tidak akan memberitahu negara lain apa yang harus dilakukan.

Sementara itu, Lavrov menggunakan kunjungannya ke India untuk mendorong hubungan perdagangan lebih erat demi membantu mengurangi dampak sanksi-sanksi yang dijatuhkan negara Barat terhadap Rusia.

Lavrov diketahui terbang ke New Delhi usai menghadiri pertemuan di China, yang juga menolak untuk mengecam invasi ke Ukraina.

Koresponden diplomatik BBC, James Landale, menilai keengganan India mengkritik invasi Rusia mencerminkan hubungan era Perang Dingin dengan Moskow dan fakta bahwa sekitar 70 persen perangkat militer India datang dari Rusia. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebelumnya menyebut India 'agak goyah' soal invasi Rusia ke Ukraina.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads