Inggris: Penasihat Takut Ungkap Kebenaran Soal Invasi Ukraina ke Putin

Inggris: Penasihat Takut Ungkap Kebenaran Soal Invasi Ukraina ke Putin

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 31 Mar 2022 09:40 WIB
Russian President Vladimir Putin listens to a journalists question during a joint news conference with Hungarys Prime Minister Viktor Orban following their talks in the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, Feb. 1, 2022. Putin says the U.S. and its allies have ignored Russias top security demands. In his first comments on the standoff with the West over Ukraine in more than a month, Putin said Tuesday that the Kremlin is still studying the U.S. and NATOs response to the Russian security demands received last week. (Yuri Kochetkov/Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin (dok. Yuri Kochetkov/Pool Photo via AP)
London -

Laporan intelijen Inggris mengungkap bahwa para penasihat Kremlin takut untuk mengungkapkan kebenaran soal kegagalan strategi perang Rusia di Ukraina kepada Presiden Vladimir Putin. Hal tersebut sontak membuat Putin 'salah menilai secara besar-besaran' soal situasi operasi militer di Ukraina.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (31/3/2022), informasi tersebut diungkapkan oleh kepala badan intelijen komunikasi Inggris atau Markas Besar Komunikasi Pemerintah (GCHQ), Jeremy Fleming, dalam pidatonya di Universitas Nasional Australia, Canberra, pada Rabu (30/3) waktu setempat.

Disebutkan Fleming bahwa berdasarkan informasi intelijen terbaru, Putin telah 'salah menilai secara besar-besaran' soal kemampuan Angkatan Bersenjata Rusia dan meremehkan perlawanan Ukraina serta tekad negara-negara Barat yang menghukum Moskow dengan sanksi besar-besaran secara terkoordinasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Putin telah salah menilai situasi secara besar-besaran," sebut Fleming berdasarkan transkrip pidatonya di Universitas Nasional Australia.

"Kami meyakini para penasihat Putin takut memberitahu yang sebenarnya kepadanya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Pernyataan Fleming ini menggemarkan informasi intelijen Amerika Serikat (AS) yang dirilis Gedung Putih sebelumnya, yang mengindikasikan Putin telah mendapatkan 'informasi keliru' dari para penasihatnya soal kemajuan operasi militer Rusia di Ukraina.

Sejumlah sumber intelijen Barat tertarik untuk terus membahas kegagalan Rusia dalam perang dan menyoroti perpecahan di lingkaran dalam Putin.

Simak Video 'AS Sebut Putin Diberi Informasi Sesat oleh Militer Rusia':

[Gambas:Video 20detik]



Disebutkan Fleming bahwa Putin telah meremehkan perlawanan Ukraina, kekuatan koalisi internasional terhadapnya dan dampak sanksi ekonomi. Menurut Fleming, Putin telah melebih-lebihkan kemampuan militer negaranya untuk mengamankan kemenangan cepat.

"Dan meskipun para penasihat Putin takut memberitahukan yang sebenarnya kepadanya, apa yang terjadi dan sejauh mana salah penilaian itu harus jelas bagi rezim," cetusnya.

Pernyataan Rusia pekan ini soal akan mengurangi aktivitas militer secara drastis di Kiev dan Chernihiv, menurut Fleming, 'mungkin menunjukkan mereka dipaksa untuk memikirkan kembali secara signifikan'.

Diketahui bahwa Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim Angkatan Bersenjatanya profesional dan melakukan tugas mereka di Ukraina dengan cukup sukses. Kremlin menuduh Barat menyebarkan kebohongan soal operasi di Ukraina dalam upaya menjatuhkan Rusia.

Tiga pejabat tinggi AS, yang enggan disebut namanya, sebelumnya menuturkan kepada Reuters bahwa AS menilai Rusia telah mengalami tingkat kegagalan hingga 60 persen untuk sejumlah peluncuran rudalnya di Ukraina.

Dalam pernyataan terpisah, beberapa pejabat AS dan Uni Eropa pada Rabu (30/3) waktu setempat juga menyebut Putin disesatkan oleh para penasihatnya yang terlalu takut untuk memberitahunya soal betapa buruknya perang di Ukraina dan betapa merusaknya sanksi-sanksi Barat terhadap Rusia.

Kremlin belum memberikan komentarnya atas laporan-laporan tersebut.

GCHQ yang mengumpulkan komunikasi dari seluruh dunia untuk mengidentifikasi dan menggagalkan ancaman terhadap Inggris, diketahui memiliki hubungan dekat dengan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dan dengan badan penyadapan di Australia, Kanada dan Selandia Baru yang tergabung dalam 'Five Eyes'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads