Biden: Sejumlah Penasihat Putin Mungkin Jadi Tahanan Rumah

Biden: Sejumlah Penasihat Putin Mungkin Jadi Tahanan Rumah

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 01 Apr 2022 10:08 WIB
Presiden AS Joe Biden mengunjungi Polandia di sela-sela perjalanan empat hari ke Eropa. Di Polandia Biden bertemu dan berbincang dengan para pengungsi Ukraina.
Presiden AS Joe Biden (dok. AP Photo)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin menempatkan sejumlah penasihatnya sebagai 'tahanan rumah' ketika dirinya menjadi 'terisolasi' saat memimpin operasi militer di Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Jumat (1/4/2022), hal itu disampaikan Biden dalam pernyataan publik pertama menyangkut penilaian intelijen Barat ketegangan internal di dalam Kremlin terkait invasi Ukraina. Dalam pernyataannya, Biden juga menyebut dirinya meragukan klaim Rusia soal pengurangan aktivitas militer di Ukraina.

"Dia (Putin-red) tampaknya terisolasi sendiri dan ada sejumlah indikasi bahwa dia memecat atau menempatkan beberapa penasihatnya dalam tahanan rumah," ujar Biden kepada wartawan setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disampaikan Biden ketika ditanya soal laporan intelijen Inggris dan AS yang menyebut Putin tidak mendapatkan informasi yang tepat dari para staf dan penasihatnya soal kesulitan yang dihadapi militer Rusia di Ukraina.

Namun, Biden juga melunakkan pernyataannya, dengan menyebut 'ada banyak spekulasi' dan dirinya tidak ingin 'terlalu meyakini itu'.

ADVERTISEMENT

Secara terpisah, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyampaikan hal senada.

"Kami melihat laporan-laporan bahwa berbagai pejabat Rusia disingkirkan, diasingkan, pada dasarnya diabaikan, atau seperti yang disinggung oleh presiden, bahkan ditempatkan di bawah tahanan rumah," tutur Price.

Price menyebut invasi ke Ukraina -- dengan Rusia tidak memperkirakan perlawanan berat dan terkejut dengan keganasan sanksi-sanksi Barat -- memperkuat teori bahwa Putin mengambil keputusan berdasarkan saran yang buruk.

"Kami memiliki alasan untuk meyakini Presiden Putin memang merasa disesatkan. Presiden Putin, jika Anda melihat rekam jejak selama lima pekan terakhir atau lebih, jelas membuat beberapa salah perhitungan," sebutnya.

"Mengapa lagi dia melakukan invasi yang cukup jelas akan memicu seluruh konsekuensi yang telah kami beberkan sebelumnya? Dia jelas salah perhitungan jika dia pikir pasukannya akan mampu mencapai kemenangan taktis yang cepat," imbuh Price.

Dalam pernyataan kepada wartawan, Biden juga mengatakan dirinya tidak yakin soal niat Rusia di Ukraina setelah Moskow mengumumkan pengurangan aktivitas militer dari Kiev dan Chernihiv -- yang awalnya dipandang berpotensi membuka peluang deeskalasi yang lebih luas.

Disebutkan Biden bahwa dimungkinkan jika pengurangan aktivitas militer -- jika memang terjadi -- hanya dimaksudkan untuk meningkatkan serangan di wilayah-wilayah Ukraina lainnya, tepatnya wilayah Donbas yang dikuasai separatis pro-Rusia.

"Sejauh ini tidak ada bukti yang jelas bahwa dia menarik semua pasukan itu keluar dari Kiev. Ada juga bukti bahwa dia meningkatkan pasukannya di Donbas. Saya sedikit skeptis. Itu merupakan pertanyaan terbuka soal apakah dia sungguh-sungguh mundur," tandas Biden.

Simak video 'AS Lepas 180 Juta Barel Cadangan Minyak Nasional Tekan Harga BBM':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads