Teleponan dengan Kanselir Jerman, Putin Tuding Ukraina Coba Tunda Negosiasi

Teleponan dengan Kanselir Jerman, Putin Tuding Ukraina Coba Tunda Negosiasi

Matius Alfons - detikNews
Jumat, 18 Mar 2022 20:02 WIB
7 Fakta Kuliner Vladimir Putin, Termasuk Rasa Es Krim Favoritnya
Foto: Getty Images via Mashed
Moscow -

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz lewat sambungan telepon. Dalam pembicaraan itu, Putin menyebut Ukraina seperti sengaja menunda proses negosiasi.

Dilansir dari CNN, Jumat (18/3/2022), Putin menguraikan penilaiannya berkaitan dengan video pembicaraan perwakilan Rusia dengan perwakilan Ukraina. Dia menyebut pihak Ukraina sengaja menunda proses negosiasi.

"Tercatat bahwa rezim Kiev berusaha dengan segala cara yang mungkin untuk menunda proses negosiasi," kata Putin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Putin juga menyebut pihak Ukraina mengajukan proposal yang semakin tidak realistis selama negosiasi berlangsung. Meski begitu, dia menekankan Rusia akan tetap melanjutkan pencarian solusi.

"Mengajukan proposal yang semakin tidak realistis. Namun demikian, pihak Rusia siap untuk melanjutkan pencarian solusi sejalan dengan pendekatan prinsipnya yang terkenal," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Kremlin mengatakan panggilan itu dipelopori oleh pihak Jerman. Putin mengklaim angkatan bersenjata Rusia melakukan segala kemungkinan untuk menyelamatkan nyawa warga sipil, termasuk dengan mengatur koridor yang aman untuk evakuasi penduduk dari kota-kota di zona pertempuran.

Panggilan antara Jerman dan Rusia itu berlangsung selama satu jam. Selama panggilan itu, Scholz juga mengulangi seruannya untuk "gencatan senjata secepat mungkin," serta "situasi kemanusiaan yang lebih baik dan kemajuan dalam pencarian solusi diplomatik,".

Ini adalah ketiga kalinya Scholz dan Putin berbicara sejak invasi Rusia ke Ukraina. Percakapan terakhir terjadi bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 12 Maret.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kedua pemimpin memiliki diskusi yang "sulit tetapi seperti bisnis". "Pembicaraan itu, tentu saja, hampir tidak bisa disebut ramah. Ini percakapan yang sulit," katanya.

"Namun demikian, ada kebutuhan untuk kontak semacam itu, pertukaran informasi, diskusi tentang topik sensitif yang terkait dengan operasi khusus," lanjut dia.

Simak Video: Militer Rusia Kepung Mariupol, Kuasai 90% Wilayah

[Gambas:Video 20detik]



(maa/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads