Saat perang terus berkecamuk di Ukraina, penduduk Polandia bagian utara yang akan menampung fasilitas rudal Amerika Serikat (AS) didera kekhawatiran. Mereka khawatir bisa menjadi target Rusia jika konflik meluas.
"Jika konflik bersenjata serius pecah, serangan pertama akan menargetkan perisai kita," sebut mantan Wakil Wali Kota Slupsk yang berpenduduk 90 ribu orang, Ryszard Kwiatkowski, seperti dilansir AFP, Jumat (18/3/2022).
AS telah mengatakan bahwa fasilitas di dekat desa Redzikowo, yang akan beroperasi tahun ini, dimaksudkan untuk mempertahankan Barat dari serangan rudal balistik oleh negara-negara seperti Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara menentang fasilitas tersebut, dengan menyebutnya bukan murni defensif dan menuduhnya ditujukan untuk Rusia.
Pangkalan seperti Redzikowo menjadi salah satu fokus tuntutan Rusia agar aliansi NATO menarik pengerahan militernya dari negara-negara Eropa Timur, terutama bekas Uni Soviet.
Fasilitas serupa milik AS, yang secara resmi disebut Aegis Ashore, juga didirikan dan telah beroperasi di Rumania. Kwiatkowski telah mengkritik fasilitas itu sejak pembangunan dimulai tahun 2016. Dia juga meragukan tujuan defensif dari fasilitas AS semacam itu.
"Tidak ada sistem ofensif atau defensif. Semua sistem militer itu agresif," tegasnya kepada AFP.
Simak Video: Serangan Rusia Makin Frontal, Banyak Warga Meninggalkan Ukraina
Lebih lanjut, Kwiatkowski menyatakan 'tidak masuk akal' untuk menyebut fasilitas itu dimaksudkan sebagai pertahanan terhadap negara-negara seperti Iran. Dia memperingatkan bahwa fasilitas rudal AS itu berbasis di kantong Kaliningrad, Rusia, dan bisa dengan mudah menyerang Redzikowo.
"Dari awal itu dimaksudkan (sebagai pertahanan) melawan Rusia. Sekarang mereka tidak menyembunyikannya lagi," ucapnya.
Kekhawatiran juga diungkapkan seorang jurnalis setempat. "Hingga beberapa waktu terakhir, saya tidak mengkhawatirkan fasilitas itu, tapi serangan terhadap Ukraina menunjukkan bahwa kita tidak bisa memastikan apapun," ucap Tomasz Czescik yang seorang jurnalis dan arkeolog lokal.
"Putin mengatakan lebih dari sekali bahwa pangkalan ini di Polandia, yang hanya berjarak 230 kilometer dari perbatasan Rusia, tidak seharusnya dibuat... rudal-rudal yang bisa dibawa ke sini juga akan menjadi ofensif," imbuhnya.
"Ketika saya berbicara dengan teman-teman saya di Slupsk, mereka memberitahu saya bahwa sekarang kita menjadi target utama Putin setelah Ukraina," ujarnya.
Berbeda dengan yang lain, penduduk setempat bernama Ewa Trap yang seorang pensiunan menyatakan dirinya tidak tertarik pada politik, namun dia mengaku justru merasa relaks akan memiliki fasilitas rudal AS di dekat rumahnya.
"Saya merasa lebih aman mengetahui itu ada daripada tidak ada," ucapnya. "Saya orang yang sederhana. Saya tidak memikirkan masalah yang jauh-jauh. Begitulah cara saya hidup dengan baik," tambah Trap.