Wali Kota Ukraina Ditahan Pria Bersenjata dari Gedung Pemerintah

Wali Kota Ukraina Ditahan Pria Bersenjata dari Gedung Pemerintah

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 12 Mar 2022 10:04 WIB
Ribuan warga mengungsi usai Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. Sebelas hari usai diinvasi Rusia, ibu kota Ukraina, Kyiv, tampak sepi.
Ilustrasi -- Suasana ibu kota Kiev di Ukraina saat pasukan Rusia menginvasi (dok. Reuters)
Kiev -

Wali Kota Melitopol di Ukraina, Ivan Fedorov, dilaporkan telah ditahan dan dibawa pergi sekelompok pria bersenjata dari gedung pemerintahan setempat. Penahanan Fedorov itu terekam kamera CCTV yang terpasang di alun-alun kota Melitopol, yang kini dikuasai pasukan Rusia.

Seperti dilansir CNN dan BBC, Sabtu (12/3/2022), penahanan Fedorov oleh sekelompok pria bersenjata itu menjadi kasus pertama yang diketahui secara jelas terkait penahanan pejabat politik Ukraina saat invasi militer Rusia terus berlanjut.

Rekaman video yang menunjukkan momen Fedorov dibawa pergi sekelompok pria bersenjata itu beredar luas di media sosial, termasuk diposting oleh media oposisi Belarusia, NEXTA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil analisis BBC menunjukkan rekaman video itu berasal dari kamera CCTV yang dipasang mengarah ke air mancur di Square of Victory, di samping Liberator Arch, yang ada di pusat kota Melitopol.

CNN secara terpisah juga telah melakukan geolokasi dan memverifikasi keaslian video tersebut.

ADVERTISEMENT

Sejumlah media lokal, yang mengutip percakapan Dewan Kota Melitopol, mengonfirmasi bahwa pria yang dibawa pergi sekelompok pria bersenjata dalam video itu memang merupakan Fedorov.

Sebelumnya, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Herashchenko menyebut Fedorov telah diculik dari 'pusat krisis' yang ada di pusat kota Melitopol, dengan kantong plastik menutupi kepalanya. Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebutnya sebagai 'kejahatan perang'.

Simak Video: Zelensky Klaim Ukraina Hampir Menang: Perang Lawan Musuh Keras Kepala!

[Gambas:Video 20detik]



Rusia belum memberikan komentar terhadap hal ini.

Namun, seperti dilaporkan CNN, kantor jaksa wilayah Luhansk di Ukraina bagian timur yang dikuasai separatis pro-Rusia menyatakan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan untuk menjeratkan dakwaan terorisme terhadap Fedorov.

Menurut pesan pada situs jaksa Luhansk, Fedorov dituduh membantu dan mendanai aktivitas teroris dan menjadi bagian dari komunitas penjahat.

Diklaim oleh kantor jaksa Luhansk bahwa Fedorov adalah anggota 'Sektor Kanan', yang sebelumnya dilaporkan oleh CNN sebagai paramiliter dan kelompok politik Ukraina yang beraliran nasionalis. Kelompok itu memiliki posisi anti-Rusia, namun para pengamat independen menyebut kelompok itu bukan ancaman fasis seperti diklaim Presiden Rusia Vladimir Putin.

Kantor jaksa Luhansk mengklaim 'Sektor Kanan' telah melakukan aksi teroris terhadap warga sipil di Donbas -- wilayah Ukraina bagian timur yang dikuasai separatis pro-Rusia, tanpa menjelaskan detailnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads