Dalih Rusia di Balik Serangan Udara ke Rumah Sakit Ibu-Anak di Ukraina

Dalih Rusia di Balik Serangan Udara ke Rumah Sakit Ibu-Anak di Ukraina

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 10 Mar 2022 23:02 WIB
An injured pregnant woman walks downstairs in a maternity hospital damaged by shelling in Mariupol, Ukraine, Wednesday, March 9, 2022. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
RS Ukraina Hancur Akibat Gempuran Rusia, Ibu Hamil Jadi Korban (Foto: AP/Evgeniy Maloletka)
Jakarta -

Rusia masih terus melancarkan serangannya ke Ukraina. Kali ini serangan udara Rusia menyasar rumah sakit ibu dan anak di kota Mariupol, Ukraina.

Dilansir AFP, Kamis (10/3/2022) Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membagikan rekaman video yang menunjukkan kehancuran besar-besaran di rumah sakit yang baru saja direnovasi di kota pelabuhan di Ukraina selatan itu.

Zelensky mengatakan 'serangan langsung oleh pasukan Rusia' tersebut telah menyebabkan anak-anak tertimbun di bawah reruntuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video yang dibagikan dari lokasi tersebut oleh petugas penyelamat menunjukkan pemandangan kehancuran total. Para korban yang terluka dievakuasi, beberapa di atas tandu, melewati mobil-mobil yang hangus dan terbakar serta sebuah kawah besar di dekat gedung.

Di dalam rumah sakit, puing-puing, pecahan kaca dan serpihan kayu berserakan di koridor, kantor administrasi dan kamar tidur rumah sakit.

ADVERTISEMENT

Kementerian Luar Negeri Rusia sendiri tidak menyangkal terkait serangan itu. Namun Rusia menuduh "batalyon nasionalis" Ukraina menggunakan rumah sakit itu untuk mengatur posisi menembak setelah memindahkan staf dan pasien.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

Serangan itu pun menuai kecaman. Gedung Putih mengecam penggunaan kekuatan "barbar" terhadap warga sipil, sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut serangan itu "jahat".

Direktur Save the Children's Eropa Timur, Irina Saghoyan, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis: "Mengerikan bahwa tempat orang mencari pertolongan telah menjadi salah satu kehancuran mutlak dan total.

"Ke mana keluarga dan anak-anak dapat berpaling jika bahkan rumah sakit tidak aman? Rumah sakit tidak boleh menjadi medan perang di mana konflik berkecamuk dan anak-anak tak berdosa menjadi korban," imbuhnya.

Diketahui sedikitnya tiga orang dilaporkan tewas, termasuk seorang anak perempuan.

"Tiga orang tewas, termasuk seorang anak perempuan, dalam serangan kemarin di sebuah rumah sakit ibu dan anak di Mariupol, Ukraina yang terkepung, menurut angka terbaru pagi ini," kata dewan kota Mariupol di saluran Telegramnya seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (10/3/2022).

Para pejabat setempat sebelumnya menyebutkan 17 korban terluka, termasuk dokter-dokter, dalam serangan rudal yang terjadi pada Rabu (9/3) waktu setempat itu.

Dilansir dari BBC, Mariupol telah dikepung pasukan Rusia selama beberapa hari dan berupaya berulang kali untuk evakuasi warga sipil gagal.

Olena Stokoz dari Palang Merah Ukraina mengatakan "seluruh kota tanpa aliran listrik, air, makanan dan banyak orang sekarat karena dehidrasi."

"Kami akan terus mengatur koridor evakuasi (dari Mariupol)," katanya kepada BBC.

Halaman 2 dari 2
(dwia/drg)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads