Menlu Rusia soal Invasi ke Ukraina Jadi Perang Nuklir: Saya Tak Percaya Itu

Menlu Rusia soal Invasi ke Ukraina Jadi Perang Nuklir: Saya Tak Percaya Itu

Haris Fadhil - detikNews
Kamis, 10 Mar 2022 21:05 WIB
Russian Foreign Minister Sergei Lavrov gives a press conference after meeting Ukraines Foreign Minister for talks in Antalya, on March 10, 2022, 15 days after Russia launched a military invasion on Ukraine. - Russian and Ukrainian foreign ministers are in Turkey to hold face-to-face talks in the first high-level contact since the invasion. (Photo by OZAN KOSE / AFP)
Foto: Menlu Rusia Sergei Lavrov (AFP/OZAN KOSE)
Moskow -

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan dirinya tidak percaya perang di Ukraina akan berubah menjadi perang nuklir. Namun, dia memperingatkan Amerika Serikat dan Eropa kalau Moskow tidak pernah lagi ingin bergantung pada Barat.

Dilansir dari Reuters, Kamis (10/3/2022), ekonomi Rusia sedang menghadapi krisis paling parah sejak kejatuhan Uni Soviet tahun 1991 usai Barat menjatuhkan sanksi pada hampir seluruh sistem keuangan dan perusahaan Rusia menyusul invasi ke Ukraina.

Koresponden Kremlin untuk koran Kommersant Rusia bertanya ke Lavrov apakah dia berpikir perang nuklir bisa dipicu invasi ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak ingin percaya itu, dan saya tidak percaya itu," jawab Lavrov.

Lavrov menjadi menteri luar negeri Presiden Vladimir Putin sejak tahun 2004. Dia mengatakan tema nuklir telah dilemparkan ke diskusi hanya oleh Barat yang menurutnya terus kembali ke perang nuklir seperti Sigmund Freud, bapak psikoanalisis.

ADVERTISEMENT

"Tentu saja itu memberi kita memprihatinkan ketika Barat, seperti Freud, terus kembali dan kembali ke topik ini," kata Lavrov setelah pembicaraan di Antalya, Turki dengan Menlu Ukraina Dmytro Kuleba.

Lavrov mengatakan pembicaraan tentang potensi serangan Rusia ke negara-negara bekas Soviet Baltik seperti Lithuania, Latvia dan Estonia yang sekarang semuanya anggota Uni Eropa dan NATO 'tampak seperti hoax tua'.

Rusia dan Amerika Serikat memiliki persenjataan dengan hulu ledak nuklir terbesar setelah Perang Dingin yang membagi dunia pada abad ke-20. Putin sendiri telah memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk berada pada siaga tinggi usai sanksi Barat dan komentar agresif oleh anggota terkemuka dari aliansi militer NATO.

Lihat Video: Kekhawatiran UNICEF akan Trauma Psikologis Anak-anak Ukraina

[Gambas:Video 20detik]



(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads