Seorang dokter di Chernihiv, Ukraina bernama Oleg Revko bercerita tentang kondisi di rumah sakit di tengah invasi Rusia. Ia memutuskan untuk tetap berada di rumah sakit meski tempat ia berdinas dihujani rudal pasukan Rusia.
Dilansir dari BBC, Oleg menyebut pasukan Rusia menyerang warga sipil dan permukiman, termasuk rumah sakit. Meski begitu, pihak Rusia membantah menargetkan warga sipil.
"Rumah sakit diserang seperti yang lainnya, mereka tidak peduli," kata Oleg dilansir dari BBC, Senin (7/3/2022).
Oleg bersama koleganya bersembunyi di ruang bawah tanah di rumahnya. Jarak antara rumahnya dengan lokasi pertempuan kurang dari 1 km.
"Rumah itu tepat di garis tembak Rusia," kata Oleg.
"Saya menghabiskan empat hari bersembunyi dari penembakan bersama delapan tetangga saya. Kami menggunakan ember sebagai toilet (bab dan kencing)," jelas Oleg.
Oleg menyebutkan ia berhasil keluar dari tempat persembunyiannya. Ia pun menuju rumah sakit tempat ia bekerja.
"Mereka membawa yang terluka ke rumah sakit kami. Orang-orang yang kehilangan tangan dan kaki mereka, orang-orang dengan nyali yang berkeliaran. Itu bukan pemandangan yang indah," imbuh Oleg.
Ia pun memutuskan untuk tinggal di rumah sakit menolong warga yang terluka karena pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina. "Aku akan berada di rumah sakit sampai akhir. Ini adalah tugas saya. Saya tidak tahu berapa lama kota ini akan bertahan. Tapi saya akan berada di sini bersama orang-orang saya," jelasnya.
Seruan Boikot Minyak
Presiden Ukraina Zelensky kembali menyerukan sejumlah sanksi baru terhadap Rusia yang melakukan invasi ke negaranya. Ia berencana memboikot minyak dari Rusia.
Dilansir dari BBC, Zelensky mengatakan "Rusia tidak mengabaikan rencananya melawan Ukraina". Sehingga, ia akan menambahkan "Kami membutuhkan paket sanksi baru".
"Boikot ekspor Rusia, khususnya penolakan minyak dan produk minyak dari Rusia," ucap Zelensky.
(isa/aud)