Kepala NATO Jens Stoltenberg mengecam "kecerobohan" Rusia atas penembakan pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN di Ukraina. Dia juga menuntut Moskow menghentikan perang melawan negara tetangganya.
"Semalam kami juga melihat laporan tentang serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir. Ini hanya menunjukkan kecerobohan perang ini dan pentingnya mengakhirinya, dan pentingnya Rusia menarik semua pasukannya dan melibatkan itikad baik dalam upaya diplomatik," kata Stoltenberg seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (4/3/2022).
Pasukan militer Rusia dilaporkan telah memasuki kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Ukraina, yang dilanda kebakaran saat pertempuran pecah. PLTN bernama Zaporizhzhia itu disebut sebagai pembangkit nuklir terbesar di Eropa dan memasok seperlima pasokan listrik Ukraina.
"Wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye telah diduduki oleh Angkatan Bersenjata Federasi Rusia," kata badan inspektorat nuklir Ukraina dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP.
Inspektorat nuklir Ukraina menyatakan dalam pernyataannya bahwa para staf terus mengoperasikan reaktor di pembangkit listrik tersebut dan memasok listrik sesuai aturan keselamatan normal.
Sebelumnya, dinas urusan darurat Ukraina mengatakan pihaknya telah berhasil memadamkan kobaran api di PLTN Zaporizhzhia tersebut. Disebutkan bahwa tak ada korban dalam peristiwa itu.
"Pada pukul 06.20 waktu setempat, api di gedung pelatihan PLTN Zaporizhzhia di Energodar padam. Tidak ada korban," kata dinas urusan darurat Ukraina dalam sebuah pernyataan di Facebook.
Upaya pemadaman di kompleks PLTN itu sebelumnya dilaporkan terhambat oleh tentara Rusia menghalangi petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang berkobar.
Simak Video: Helikopter Rusia Kawal Konvoi Pasukan Darat Menuju Kiev
(ita/ita)