Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Moskow menggunakan "teror nuklir" dan ingin "mengulangi" bencana Chernobyl, setelah dia mengatakan pasukan Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Energodar.
Dinas urusan darurat Ukraina mengatakan telah mendapatkan kembali akses ke fasilitas tersebut setelah menyebut militer Rusia sempat menghalangi petugas untuk memadamkan kobaran api. Kebakaran saat ini telah dipadamkan. Disebutkan bahwa tak ada korban dalam insiden itu.
Dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (4/3/2022), Zelensky memohon kepada para pemimpin dunia untuk bangkit dan mencegah Eropa dari "mati akibat bencana nuklir" setelah pasukan Rusia menembaki PLTN terbesar di benua itu.
"Tidak ada negara selain Rusia yang pernah menembaki unit tenaga nuklir," kata Zelensky dalam pesan video yang dirilis oleh kantornya.
"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kita. Dalam sejarah umat manusia. Negara teroris sekarang beralih ke teror nuklir," cetusnya.
Pemimpin Ukraina itu menuduh pasukan Rusia sengaja menembaki fasilitas nuklir itu.
"Ini adalah tank-tank yang dilengkapi dengan pencitra termal, sehingga mereka tahu ke mana mereka menembak," kata Zelensky.
PLTN Zaporizhzhia tersebut memasok sekitar 40 persen tenaga nuklir Ukraina, dan menurut Zelensky, menampung enam dari 15 reaktor Ukraina.
Simak video 'Ancaman 10 Kali Tragedi Chernobyl saat Rusia Serang PLTN Terbesar Eropa':
(ita/ita)