Skenario Perang Rusia Vs Ukraina, Apa Tujuan Akhir Putin?

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 01 Mar 2022 14:02 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (dok. Yuri Kochetkov/Pool Photo via AP)
Kiev -

Invasi militer Rusia ke Ukraina terus berlanjut dengan korban jiwa terus berjatuhan. Namun, di hari kelima invasi, sejauh ini militer Rusia belum berhasil menguasai ibu kota Kiev, setelah menghadapi perlawanan sengit dari Ukraina.

Pertanyaan pun bermunculan, salah satunya soal apa yang sebenarnya menjadi tujuan akhir yang ingin dicapai Presiden Vladimir Putin dari invasi ini? Juga, skenario seperti apa yang telah dipersiapkan Rusia dalam invasinya ini?

Cristian Nitoiu, yang merupakan dosen jurusan Diplomasi dan Tata Kelola Internasional pada Longborough University di London, Inggris, menyatakan seharusnya tidak ada kesalahpahaman soal motif Rusia. Nitoiu menyebut kekhawatiran Putin tidak jauh dari politik revisionis dan fantasi kekuatan besar.

"Tujuan jangka panjang Rusia setelah berakhirnya Perang Dingin adalah memulihkan status kekuatan besar Uni Soviet, yang dipandang setara dengan Barat dan mampu mempengaruhi perkembangan politik di negara-negara yang lebih kecil seperti Ukraina, Molodova atau Kazakhstan," sebut Nitoiu kepada Al Jazeera, Selasa (1/3/2022).

Tapi Ukraina memasukkan dirinya ke dalam orbit pengaruh Barat, dan itu bertentangan dengan kepentingan Putin.

Dengan demikian, sebut Nitoiu, menempatkan pemerintahan yang ramah terhadap Rusia di Kiev kemungkinan besar menjadi tujuan utama dari invasi militer ke Ukraina. Namun bagaimana dan bisakah skenario semacam itu akan berhasil?

Jika Kiev berhasil dikuasai, Rusia mungkin akan membentuk setidaknya pemerintahan interim.

Tetapi merujuk pada kecilnya kemungkinan hal ini diterima secara luas oleh warga Ukraina, profesor emeritus jurusan pemerintahan dan hubungan internasional pada Sydney Universitas, Graeme Gill, menilai bahwa Putin akan lebih sukses jika pemerintah interim masih beranggotakan pemerintah Ukraina saat ini -- hanya dikurangi sejumlah anggotanya meski masih dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky -- untuk bisa bernegosiasi dengan Rusia.

Namun terlepas dari itu, jika Rusia berhasil menjalin dialog dan mencapai kesepakatan di Kiev, masih akan tetap ada hambatan.

"Negosiasi semacam itu kemungkinan akan dilihat terjadi di bawah tekanan, dan oleh karena itu, hasilnya mungkin tidak bertahan. Tidak ada opsi mudah untuk Putin, dan tentu saja tidak mudah bagi pemerintah interim manapun yang dibentuk oleh kekuatan senjata Rusia," ucap Gill.

Simak video 'Ganasnya Serangan Artileri Rusia di Permukiman Ukraina':






(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork