Belarusia dilaporkan bersiap mengirimkan pasukan militernya ke Ukraina untuk bergabung dengan invasi militer Rusia. Otoritas Singapura menjatuhkan sanksi ekonomi dan menerapkan pembatasan terhadap Rusia terkait invasinya ke Ukraina.
Pesan yang beredar di kalangan diplomatik menyebut pasukan udara Belarusia bersiap untuk menginvasi Ukraina segera. Informasi menyebutkan bahwa pasukan khusus Belarusia telah menaiki pesawat militer pada Minggu (27/2) waktu setempat, bersiap untuk pengerahan di atau dekat Kiev dan Zhytomyr.
Sementara otoritas Singapura mengumumkan penjatuhan sanksi terhadap Rusia, yang melibatkan pembatasan ekspor untuk barang-barang yang bisa digunakan sebagai senjata di Ukraina dan memblokir transaksi keuangan terkait Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (28/2/2022):
- Pesawat Terbesar di Dunia Hancur Akibat Serangan Rusia di Ukraina!
Pesawat kargo Antonov-225 milik Ukraina, yang merupakan jenis pesawat terbesar di dunia dihancurkan serangan militer Rusia di luar ibu kota Kiev pada Minggu (27/2) waktu setempat.
Seperti dilansir dari AFP, Senin (28/2/2022), pesawat kargo Antonov-255 itu dihancurkan Rusia saat diparkir di Bandara Antonov di Gostomel.
"Penjajah menghancurkan kebanggaan otoritas penerbangan Ukraina, AN-225," sebut Ukroboronprom, kelompok perusahaan multi-produk yang dikelola pemerintah Ukraina, dalam pernyataannya.
- Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Rusia Disiagakan, AS Meradang!
Amerika Serikat (AS) mengecam keras langkah Presiden Rusia Vladimir Putin yang menempatkan pasukan nuklir negaranya dalam siaga tinggi. Ditegaskan AS bahwa langkah semacam itu berbahaya dan tidak bisa diterima.
Seperti dilansir Reuters, Senin (28/2/2022), dalam mengeluarkan perintah untuk mempersiapkan senjata nuklir Rusia, Putin menyebut adanya 'pernyataan agresif' dari negara-negara NATO dan sanksi yang meluas dari negara-negara Barat, yang disebutnya 'ilegal'.
Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Linda Thomas-Greenfield, menuturkan kepada program televisi CBS 'Face the Nation' bahwa tindakan Putin itu semakin meningkatkan konflik dan 'tidak bisa diterima'.
Simak Video 'Momen Delegasi Rusia-Ukraina Bertemu, Bahas Gencatan Senjata':
- Pasukan Rusia Diyakini Kesulitan Hadapi Perlawanan Sengit Ukraina
Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) meyakini pasukan militer Rusia tengah menghadapi kesulitan untuk mendekati dua kota terbesar di Ukraina. Sejak melancarkan invasi empat hari lalu, pasukan Rusia belum juga mampu menguasai ibu kota Kiev dan Kharkiv.
Seperti dilansir AFP, Senin (28/2/2022), sejumlah pejabat AS menuturkan bahwa Rusia kini telah mengerahkan sekitar dua pertiga dari total 150.000 tentara yang tergabung dalam pasukan tempur yang diposisikan di perbatasan.
Namun, menurut informasi yang dimiliki Pentagon, pasukan Rusia belum mencapai tujuan yang ditetapkan sebelum invasi dimulai.
- Bergabung Rusia, Belarusia Bersiap Kirim Pasukan Menginvasi Ukraina
Belarusia, yang mendukung invasi militer Rusia, dilaporkan juga akan ikut mengerahkan pasukannya ke Ukraina. Pesan yang beredar di kalangan diplomatik menyebut pasukan udara Belarusia bersiap untuk menginvasi Ukraina segera.
Seperti dilansir media lokal Ukraina, The Kyiv Independent, Senin (28/2/2022), informasi yang didasarkan dari sejumlah jurnalis oposisi Belarusia itu menyebutkan bahwa pasukan khusus Belarusia telah menaiki pesawat militer pada Minggu (27/2) waktu setempat, bersiap untuk pengerahan di atau dekat Kiev dan Zhytomyr.
Saluran Telegram yang mengumpulkan laporan saksi mata soal posisi militer Rusia dan Belarusia mencatat adanya pergerakan dari pesawat transpor militer kedua negara yang lepas landas dari pangkalan udara di bagian barat Belarusia.
- Singapura Beri Sanksi Ekonomi ke Rusia terkait Invasi ke Ukraina
Singapura bergabung dengan komunitas internasional dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia terkait invasi ke Ukraina. Sanksi dari Singapura ini melibatkan pembatasan ekspor untuk barang-barang yang bisa digunakan sebagai senjata di Ukraina dan memblokir transaksi keuangan terkait Rusia.
Seperti dilansir Channel News Asia dan CNN, Senin (28/2/2022), Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengumumkan sanksi untuk Rusia saat berbicara di hadapan parlemen Singapura pada Senin (28/2) waktu setempat.
Disampaikan Balaskrishnan bahwa Singapura akan menjatuhkan 'sanksi dan pembatasan yang pantas' terhadap Rusia. Dia menyebut invasi Rusia ke Ukraina 'tidak beralasan' dan merupakan 'pelanggaran yang jelas dan berat terhadap norma internasional'.