Momen dramatis ketika dokter di Ukraina berupaya keras menyelamatkan seorang bocah perempuan yang terluka parah akibat serangan Rusia, terekam kamera wartawan. Saat nyawa bocah itu tidak bisa diselamatkan, sang dokter tampak marah sembari berkata ke arah kamera wartawan: "Tunjukkan ini ke Putin!"
Seperti dilansir Associated Press, Senin (28/2/2022), momen dramatis itu terjadi di kota pelabuhan Mariupol, di mana tentara Ukraina berupaya melawan serangan Rusia. Rekaman video menunjukkan sebuah ambulans tiba di rumah sakit pada Minggu (27/2), membawa seorang bocah berusia 6 tahun yang terluka parah.
Bocah itu tampak pucat. Rambutnya yang berwarna cokelat diikat dengan karet gelang. Celana piyamanya yang bergambar kartun unicorn tampak berlumuran darah. Dia dibawa ke rumah sakit bersama ayahnya, yang juga mengalami luka-luka dengan kepala berdarah dan diperban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim medis dari rumah sakit tersebut kemudian memompa dadanya, berjuang keras untuk menyelamatkan nyawanya. Ibunda bocah itu hanya berdiri di luar ambulans, menangis.
"Keluarkan dia! Keluarkan dia! Kita bisa melakukannya!" teriak para staf medis sembari mendorong brankar ke ambulans.
Bocah perempuan itu kemudian bergegas dilarikan ke dalam rumah sakit, dengan dokter dan perawat mengelilinginya. Satu perawat tampak memberikan suntikan, yang lain berusaha untuk menyelamatkan nyawanya dengan defibrillator.
Seorang jurnalis video Associated Press diperbolehkan untuk masuk ke dalam, merekam semua upaya penyelamatan yang dilakukan terhadap bocah itu.
Lihat video 'Pilu, Nakes Ukraina Coba Selamatkan Gadis 6 Tahun yang Tertembak':
Setelah itu, seorang perawat terlihat menangis. Kemudian seorang dokter dengan pakaian bedah warna biru, sembari memompa oksigen ke hidung dan mulut bocah itu, menatap langsung ke kamera wartawan.
"Tunjukkan ini ke (Presiden Rusia Vladimir) Putin," ucap dokter itu dengan nada marah. "Mata anak ini, dan dokter-dokter yang menangis," imbuhnya.
Bocah yang namanya tidak diketahui itu, tidak berhasil diselamatkan. Dokter membela lembut wajah bocah itu untuk menutup matanya. Jenazahnya dibiarkan sendirian di dalam ruang bedah, hanya ditutupi jaket berwarna cerah yang berlumuran darah.
Sebelumnya, kementerian Dalam Negeri Ukraina melaporkan sedikitnya 352 warga sipil tewas sejak Rusia menginvasi negara tersebut pekan lalu.Sekitar 14 korban tewas di antaranya merupakan anak-anak. Sekitar 1.684 orang lainnya, termasuk 116 anak-anak, dilaporkan mengalami luka-luka.