Presiden Brasil Jair Bolsonaro menolak untuk mengecam invasi militer Rusia ke Ukraina. Bolsonaro menegaskan sikap resmi pemerintahan Brasil dalam forum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk tetap netral.
Dikutip dari Reuters dan Channel News Asia, Senin (28/2/2022), Bolsonaro sebagai seorang populis sayap kanan, baru-baru ini menolak permintaan Amerika Serikat (AS) untuk tidak mengunjungi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Moskow. Dia juga membuat marah Barat saat mengatakan dia 'bersolidaritas dengan Rusia, tanpa menjelaskannya lebih jauh maksud pernyataannya itu.
Brasil pada Jumat (25/2) lalu menyatakan dukungan dalam voting draf resolusi PBB yang mengecam invasi Rusia ke Ukraina, meskipun Bolsonaro sebenarnya enggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Bolsonaro dalam konferensi persnya mengatakan telah berbicara dengan Putin selama dua jam pada Minggu (27/2) waktu setempat. Bolsonaro menyatakan Brasil akan tetap netral dalam konflik Rusia dan Ukraina, bahkan dia menyebut Rusia dan Ukraina 'pada dasarnya bersaudara'.
"Kami tidak akan memihak, kami akan terus bersikap netral dan membantu dengan apapun yang memungkinkan. Sebagian besar penduduk Ukraina berbahasa Rusia," tutur Bolsonaro.
Bolsonaro menolak untuk membeberkan isi pembicaraannya dengan Putin. Saat ditanya oleh seorang reporter apakah dirinya bersedia mengutuk tindakan Putin, Bolsonaro menjawab akan menunggu laporan akhir atau melihat situasi diselesaikan sebelum memberikan tanggapannya.
Bolsonaro juga menyatakan dirinya menentang bentuk sanksi apapun yang dapat membawa dampak negatif bagi Brasil, sembari menyinggung soal produk pupuk Rusia sangat penting bagi sektor agrobisnis negaranya.
Lebih lanjut, Bolsonaro menilai pasukan militer Putin tidak akan memicu banyak pertumpahan darah di Ukraina.
"Seorang kepala negara seperti Rusia tidak ingin melakukan pembantaian, di mana pun," kata Bosonaro.
Dia bahkan mengklaim bahwa di dua wilayah selatan Ukraina, sekitar 90 persen penduduk ingin 'mendekatkan diri mereka dengan Rusia'.
Saat mengomentari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Bolsonaro menyebut Ukraina telah 'meletakkan harapan bangsa mereka di tangan seorang komedian'.
Pada Sabtu (26/2) lalu, Bolsonaro menyatakan pemerintahannya tidak akan berhenti dalam upaya mengevakuasi warga Brasil dari Ukraina.
"Saya meminta semua warga Brasil di wilayah perbatasan untuk tetap teguh, mengikuti instruksi dan melaporkan setiap insiden kepada pemerintah. Saya tahu tentang kesulitan yang ada, tetapi kami tidak akan menyia-nyiakan upaya apapun untuk menyelesaikan itu," kata Bolsonaro dikutip dari Twitternya.
Ia mengatakan pemerintah Brasil berhasil memindahkan 70 warga Brasil dari Ukraina pada hari Minggu (27/2) kemarin.
Simak video 'Di Tengah Perang, Putin Kunjungi Pabrik Roket Luar Angkasa di Moskow':