PM Inggris: Putin Beri Ancaman Nuklir karena Perlawanan Sengit Ukraina

PM Inggris: Putin Beri Ancaman Nuklir karena Perlawanan Sengit Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 28 Feb 2022 10:24 WIB
Inggris kemungkinan akan memberlakukan kembali lockdown ketika lonjakan kasus harian di negara tersebut mencapai 6.000 kasus dalam 24 jam.
PM Inggris Boris Johnson (dok. AP Photo/Matt Dunham)
London -

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menilai keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyiagakan pasukan nuklir sebagai pengalihan dari apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina. Johnson merujuk pada perlawanan sengit yang diberikan Ukraina terhadap invasi militer Rusia sejak pekan lalu.

"Ini adalah orang-orang tidak bersalah yang menghadapi tindakan agresi yang sama sekali tidak beralasan terhadap mereka, dan apa yang sebenarnya terjadi adalah mereka melawan, mungkin dengan efek lebih besar, dengan lebih banyak perlawanan, daripada yang diperkirakan Kremlin," sebut Johnson dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Senin (28/2/2022).

Saat ditanya soal keputusan Putin menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam kondisi siaga tinggi, Johnson menjawab: "Itu pengalihan dari kenyataan apa yang sedang terjadi di Ukraina."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johnson menyebut invasi Rusia terhadap Ukraina sebagai 'bencana berkelanjutan' dan meyakini bahwa Rusia tidak akan berhasil.

"Saya sama sekali tidak memiliki keraguan dalam pikiran saya bahwa, pada akhirnya... Saya pikir Putin akan gagal," cetus Johnson.

ADVERTISEMENT

"Dia tidak akan berhasil dalam menghancurkan Ukraina dan kami di Inggris akan melakukan segala kemampuan kami untuk memastikan hasil tersebut," imbuhnya.

Simak video 'Pilu, Nakes Ukraina Coba Selamatkan Gadis 6 Tahun yang Tertembak':

[Gambas:Video 20detik]



Secara terpisah, Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, menyebut ancaman nuklir Putin menunjukkan invasi ke Ukraina tidak berjalan sesuai rencana.

"Dalam megalomanianya (Putin-red), invasi cepat ke Ukraina telah dihentikan oleh tindakan berani dan tekad Ukraina," sebut Lambrecht kepada televisi ZDF.

Namun Lambrecht juga memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak meremehkan ancaman Putin. "Kita disarankan untuk menganggap Putin dan pernyataannya dengan sangat serius dan tidak meremehkannya," ucapnya, sembari menyerukan negara-negara Barat untuk tetap 'sangat waspada'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads