Rusia mengklaim pasukannya telah menguasai jalur pemasok air utama di Ukraina. Pasokan air itu akan dialirkan ke semenanjung Krimea yang dicaplok Rusia, di mana selama 8 tahun terakhir mengalami kekurangan pasokan air akibat pemblokiran Ukraina.
"Detasemen penyerang dan pasukan lintas udara di Krimea memastikan keluarnya pasukan Rusia ke kota Kherson," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov, Kamis (24/2) lalu.
"Ini memungkinkan untuk membuka blokir Kanal Krimea Utara dan memulihkan pasokan air ke semenanjung Krimea," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pasukan Rusia Masuki Ibu Kota Ukraina! |
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (26/2/2022) Krimea sebelumnya menerima sebagian besar pasokan air dari Sungai Dnieper Ukraina melalui Kanal Krimea Utara hingga 2014, ketika Moskow mencaplok semenanjung itu. Semenjak 2014, otoritas Ukraina memblokir jalur pasokan air.
Sejak itu, Krimea menghadapi krisis air, terutama selama musim panas. Blokade kanal juga telah mempengaruhi pertanian di wilayah kekuasaan Rusia itu.
Pada Jumat (25/2), Gubernur Krimea Sergey Aksyonov mengatakan dia telah memeriksa kanal dan menambahkan bahwa untuk mengoperasikan kembali kanal pemasok air ke wilayahnya dibutuhkan waktu setidaknya dua minggu lamanya.
"Ada masalah yang membutuhkan waktu untuk diselesaikan," katanya di media sosial, seraya menambahkan bahwa bagian dasar kanal di Ukraina telah ditumbuhi hutan.
"Pekerjaan pembersihan akan memakan waktu sekitar dua minggu," tambahnya.
"Hal utama adalah bahwa ada pemahaman bahwa Krimea akan memiliki air, dan ini tidak akan menimbulkan masalah bagi penduduk wilayah Kherson di Ukraina,".
Simak Video 'Serangan Udara Rusia di Kharkiv Mengerikan':
Selain menguasai jalur pasokan air, pasukan militer Rusia juga telah memasuki ibu kota Kiev. Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut 'musuh' telah berada di distrik Obolon, yang berjarak 9 kilometer dari gedung parlemen di pusat kota Kiev.
Seperti dilansir BBC, Kementerian Pertahanan Ukraina mendorong warga setempat untuk membuat bom molotov untuk melawan pasukan Rusia yang mendekati wilayah mereka. Warga sipil lainnya disarankan untuk mencari perlindungan.
"Warga yang damai -- berhati-hatilah. Jangan tinggalkan rumah," imbau kementerian.
Tidak diketahui jumlah pasukan Rusia yang telah memasuki Kiev. Namun sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan apa yang disebut sebagai konvoi kendaraan lapis baja melaju di jalanan distrik Obolon.
Video-video itu tampaknya direkam oleh warga dari rumah masing-masing. BBC mengonfirmasi bahwa video itu benar diambil di distrik Obolon.
Presiden Volodymyr Zelensky pada Jumat (25/2) menuduh militer Rusia juga menargetkan area-area sipil dan memuji warga Ukraina atas 'kepahlawanan' mereka.
"Mereka mengatakan bahwa objek-objek sipil bukanlah target bagi mereka. Ini adalah kebohongan lain dari mereka. Kenyataannya, mereka tidak membedakan area-area di mana mereka beroperasi," sebutnya.