Pejabat Rusia Olok-olok Negara Barat soal Prediksi Meleset Invasi ke Ukraina

Pejabat Rusia Olok-olok Negara Barat soal Prediksi Meleset Invasi ke Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 17 Feb 2022 13:18 WIB
(FILES) In this file photo taken on December 04, 2019 Kremlin spokesman Dmitry Peskov arrives for a meeting of Russian President and his Serbian counterpart in Sochi, Russia. - President Vladimir Putins spokesman Dmitry Peskov on May 12 said he tested positive for the coronavirus and is in hospital, news agencies reported. (Photo by SHAMIL ZHUMATOV / POOL / AFP)
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, juga ikut mencemooh negara Barat soal prediksi tanggal invasi ke Ukraina yang meleset (dok. SHAMIL ZHUMATOV/POOL/AFP)
Moskow -

Kremlin, para pejabat dan tokoh publik Rusia kompak mengolok-olok negara Barat dan medianya yang melaporkan prediksi intelijen 16 Februari sebagai 'tanggal invasi' Rusia terhadap Ukraina. Prediksi itu meleset setelah terbukti tidak terjadi serangan apapun pada Rabu (16/2) waktu setempat di Ukraina.

"Saya ingin bertanya apakah sumber informasi keliru dari AS (Amerika Serikat-red) dan Inggris, bisa mempublikasikan jadwal invasi kami yang akan datang untuk tahun ini. Saya ingin merencanakan liburan saya," sindir juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, via media sosial, seperti dilansir AFP, Kamis (17/2/2022).

Intelijen negara-negara Barat memperingatkan bahwa Rusia mungkin memilih Rabu (16/2) waktu setempat, untuk meningkatkan konflik separatis yang berkelanjutan di Ukraina bagian timur, setelah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara ke sekitar perbatasan Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun intelijen Barat juga menyebut bahwa prediksi tanggal invasi itu juga bisa menjadi bagian dari upaya penyebaran informasi keliru oleh Rusia sendiri.

Beberapa media Barat, dengan mengutip laporan-laporan intelijen, secara spesifik menyebut invasi Rusia bisa dimulai pada Rabu (16/2) pagi waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Dalam briefing dengan wartawan pada Rabu (16/2) waktu setempat, Zakharova melanjutkan sindirannya untuk negara Barat. "Hari ini kita merayakan hari non-agresi lainnya terhadap Ukraina, dan hari lainnya yang akan membawa kita lebih dekat ke semacam perang yang dijanjikan semua orang kepada kita," ucapnya.

Cemoohan juga dilontarkan oleh juru bicara Kremlin atau Kantor Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, dalam pernyataan terpisah.

"Malam berlalu seperti biasa. Kami tidur dengan nyenyak. Di pagi hari kami memulai hari dengan tenang dan profesional," ujar Peskov dengan nada menyindir.

Simak juga Video: Melihat Bungker Warga Ukraina di Tengah Ancaman Invasi Rusia

[Gambas:Video 20detik]



Saat ditanya apakah Kremlin berkomunikasi dengan perwakilan dari negara-negara lainnya pada dini hari, Peskov menjawab: "Kami tidak terbiasa berkomunikasi dengan negara asing pada malam hari."

"Terus terang, cara histeria Barat berkembang mengindikasikan ada jalan panjang yang harus ditempuh hingga mencapai puncaknya. Tidak akan ada pengurangan dalam waktu dekat, kita harus bersabar," imbuhnya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, yang berbicara dengan Menlu AS, Antony Blinken, pada malam sebelum tanggal yang diprediksi, menyatakan laporan soal waktu serangan telah memicu kebingungan di kalangan para pejabat.

"Saya tidak akan mengatakan itu membuat saya tertawa, tapi tentu saja itu membuat kami sangat bingung," ucapnya.

Sementara itu, para politikus dan tokoh publik Rusia lainnya turut memberikan komentarnya, dengan bintang televisi dan mantan capres Rusia, Ksenia Sobchak, menyebut 'histeria' Barat membuat Presiden Vladimir Putin tampak 'dewasa'.

"Anda tidak bisa memikirkan kampanye PR (public relations-red) yang lebih baik bagi Rusia," sebutnya.

Senator Rusia yang vokal dan sekutu Kremlin, Alexei Pushkov, menyatakan bahwa hype yang diciptakan negara Barat soal 16 Februari akan 'tetap ada dalam sejarah politik dunia'.

"Selain peristiwa yang memicu perang di Irak, tidak pernah ada berita palsu politik yang begitu monumental dalam sejarah modern," sindir Pushkov.

Halaman 2 dari 2
(nvc/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads