Unjuk rasa anti-vaksin Corona di Prancis ini terinspirasi oleh konvoi serupa yang dilakukan para sopir truk di Kanada.
Namun unjuk rasa di Prancis lebih fokus dalam memprotes pemberlakuan 'izin vaksinasi' untuk memasuki restoran, kafe dan tempat-tempat umum lainnya yang merupakan bagian dari dorongan vaksinasi oleh pemerintahan Presiden Emmanuel Macron.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Izin COVID ini merupakan yang terbaru dalam rangkaian langkah anti-kebebasan di negara kita -- kita memiliki kebebasan pergerakan di Eropa, namun dihentikan oleh polisi, kita tidak memiliki hak untuk berada di sini dan membawa bendera," ucap salah satu demonstran bernama Daniel Bravo (61) kepada AFP.
Sumber kepolisian setempat mengatakan bahwa lebih dari 400 kendaraan berkumpul di beberapa titik di Paris semalaman, dan penyelenggara aksi menyerukan orang-orang untuk bergerak ke Brussels untuk menggelar unjuk rasa besar pada Senin (14/2) waktu setempat.
Namun tidak semuanya diharapkan melakukan konvoi ke Brussels. Sementara otoritas Belgia melarang aksi protes semacam itu, dengan Perdana Menteri (PM) Alexander de Croo mendesak para demonstran untuk 'pergi dan berdemo di negara Anda'.
Sekitar 24.000 demonstran lainnya beraksi di beberapa wilayah Prancis yang berbeda pada Sabtu (12/2) lalu, termasuk di Montpellier di mana para aktivis radikal memecahkan kaca bangunan dua bank setempat.
(nvc/ita)