Otoritas Provinsi Saskatchewan di Kanada mencabut semua pembatasan virus Corona (COVID-19), termasuk pemakaian masker dan bukti vaksinasi untuk makan di restoran indoor. Pencabutan ini dilakukan di tengah unjuk rasa para sopir truk yang melumpuhkan ibu kota Ottawa dengan tuntutan serupa.
Seperti dilansir AFP, Rabu (9/2/2022), sebagian besar pembatasan Corona di Saskatchewan diberlakukan sejak September tahun lalu, ketika varian Delta menyebar luas di Kanada. Pembatasan-pembatasan itu dijadwalkan akan berakhir pada tengah malam pada Minggu (13/2) mendatang.
Namun, aturan pemakaian masker dalam ruangan (indoor) dan karantina untuk orang-orang yang dinyatakan positif Corona akan tetap berlaku hingga akhir bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebijakan ini berjalan dengan sendirinya," ucap Premier Saskatchewan, Scott Moe, dalam konferensi pers.
Moe menekankan bahwa lebih dari 80 persen warga Saskatchewan telah menerima dua dosis vaksin Corona, dan separuhnya telah menerima dosis booster -- mirip dengan data nasional. Oleh karena itu, Moe menyatakan sekarang saatnya untuk memperlakukan COVID sebagai endemik.
Moe yang terinfeksi COVID-19 bulan lalu, telah menyatakan dukungan untuk konvoi para sopir truk yang berkumpul di Ottawa untuk menentang aturan wajib vaksin Corona bagi perjalanan antara Kanada dan Amerika Serikat (AS).
Aturan wajib vaksin untuk pelancong ditetapkan oleh pemerintah federal, namun sebagian besar pembatasan Corona lainnya menjadi tanggung jawab otoritas provinsi masing-masing.
"Sudah waktunya," ucap Moe dalam pesan video yang dirilis pekan lalu, bagi warga Kanada untuk mendapatkan kembali kebebasan mereka dan untuk 'membuat hidup Anda kembali normal'.