Harvard Digugat Mahasiswi Atas Pelecehan Seks Profesor, Rusia-Ukraina Memanas

International Updates

Harvard Digugat Mahasiswi Atas Pelecehan Seks Profesor, Rusia-Ukraina Memanas

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 11 Feb 2022 18:15 WIB
Pelecehan Seksual
ilustrasi (Foto: iStock)
Jakarta -

Tiga mahasiswi pascasarjana mengajukan gugatan hukum terhadap Universitas Harvard di Amerika Serikat (AS) yang dituduh gagal melindungi mahasiswa dari pelecehan seksual dan aksi pembalasan untuk mengakhiri karier oleh seorang profesor di universitas ternama itu.

Seperti dilansir CNN, Jumat (11/2/2022), tiga mahasiswi yang menjadi penggugat dalam gugatan hukum ini diidentifikasi sebagai Margaret Czerwienski, Lilia Kilburn dan Amulya Mandava, yang semuanya merupakan mahasiswi pascasarjana jurusan antropologi pada Universitas Harvard.

Dalam gugatan itu, ketiganya menuduh John Comaroff, seorang profesor Studi Afrika dan Afrika Amerika, dan Antropologi, telah 'mencium dan meraba-raba mahasiswi tanpa izin, melakukan tindakan seksual yang tidak diinginkan, dan mengancam untuk menyabotase karier mahasiswi jika mereka melapor'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (11/2/2022):

- Rusia-Ukraina Kian Panas, Pesawat Pengebom AS Tiba di Inggris

ADVERTISEMENT

Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) mengumumkan kehadiran sejumlah pesawat pengebom B-52 di wilayah Inggris. Pesawat pengebom AS ini akan mengikuti latihan bersama pasukan NATO di tengah ketegangan yang memuncak antara negara-negara Barat, termasuk AS, dengan Rusia terkait Ukraina.

Seperti dilansir AFP, Jumat (11/2/2022), Komando Angkatan Udara AS di Eropa mengumumkan sejumlah pesawat yang berbasis di North Dakota itu bersama peralatan pendukung dan personelnya, telah mendarat di sebuah Pangkalan Udara Inggris di Fairford, yang berjarak 150 kilometer sebelah barat London.

Namun tidak disebutkan lebih lanjut ada berapa banyak pesawat pengebom AS yang akan ikut latihan militer tersebut.

- Menteri Prancis Kecam Larangan Hijab untuk Pesepakbola Putri

Menteri Kesetaraan Gender Prancis, Elisabeth Moreno, mendukung para pesepakbola wanita Muslim yang berupaya mencabut larangan mengenakan hijab saat berlaga di lapangan. Moreno menegaskan bahwa wanita harus diizinkan mengenakan pakaian apapun yang mereka inginkan.

Seperti dilansir AFP, Jumat (11/2/2022), aturan yang ditetapkan Federasi Sepakbola Prancis kini melarang para pemain yang ikut pertandingan untuk mengenakan simbol keagamaan yang 'mencolok' seperti hijab untuk Muslim dan kippa untuk Yahudi.

Sekelompok wanita yang menyebut diri sebagai 'les Hijabeuses' meluncurkan gugatan hukum terhadap aturan itu pada November tahun lalu, dengan mengklaim bahwa aturan itu diskriminatif dan melanggar hak mereka untuk menjalankan agama mereka.

"Undang-undang mengatakan bahwa wanita-wanita muda ini bisa mengenakan hijab dan bermain sepakbola. Di lapangan sepakbola hari ini, hijab tidak dilarang. Saya ingin undang-undang dihormati," tegas Moreno dalam pernyataan kepada televisi lokal LCI.

- Memanas! Rusia Kerahkan Tentara ke Tiga Sisi Perbatasan Ukraina

Rusia terus meningkatkan tekanan terhadap Ukraina dari tiga arah sekaligus. Sejumlah citra satelit baru menunjukkan pengerahan militer Rusia terus-menerus di tiga titik perbatasan Ukraina, yakni Crimea, Rusia bagian barat dan Belarusia.

Seperti dilansir CNN, Jumat (11/2/2022), situasi terkini yang didasarkan pada citra satelit terbaru yang dirilis perusahaan teknologi berbasis di Amerika Serikat (AS), Maxar Technologies, itu semakin menggarisbawahi kekhawatiran bahwa Rusia tengah merencanakan penyerbuan ke wilayah Ukraina dalam waktu dekat.

Di Crimea, menurut direktur senior Maxar Technologies, Stephen Wood, pengerahan sejumlah besar tentara dan peralatan militer terpantau oleh beberapa citra satelit yang dikumpulkan Maxar dan dirilis pada Kamis (10/2) waktu setempat.

Disebutkan bahwa pengerahan dilakukan di bekas lapangan udara Oktyabrskoye yang tak lagi dipakai, yang terletak di sebelah utama ibu kota Simferopol, Crimea.

- Biden Serukan Warga AS Tinggalkan Ukraina Sekarang Juga!

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan warga Amerika untuk segera meninggalkan Ukraina karena meningkatnya kekhawatiran akan invasi Rusia.

Seruan ini disampaikan Biden saat latihan tembak-menembak pasukan Rusia dan penambahan pasukan di sekitar Ukraina menambah kekhawatiran akan invasi.

Dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (11/2/2022), ketegangan Amerika Serikat-Rusia saat ini mencapai puncaknya sejak Perang Dingin, dengan pejabat-pejabat AS mengatakan sekitar 130.000 tentara Rusia dikelompokkan dalam lusinan brigade tempur di dekat perbatasan dengan Ukraina.

"Warga Amerika harus pergi sekarang juga," kata Biden dalam wawancara yang direkam sebelumnya dengan NBC News.

- 3 Mahasiswi Gugat Universitas Harvard Atas Pelecehan Seks Profesor

Tiga mahasiswi pascasarjana mengajukan gugatan hukum terhadap Universitas Harvard di Amerika Serikat (AS) yang dituduh gagal melindungi mahasiswa dari pelecehan seksual dan aksi pembalasan untuk mengakhiri karier oleh seorang profesor di universitas ternama itu.

Seperti dilansir CNN, Jumat (11/2/2022), tiga mahasiswi yang menjadi penggugat dalam gugatan hukum ini diidentifikasi sebagai Margaret Czerwienski, Lilia Kilburn dan Amulya Mandava, yang semuanya merupakan mahasiswi pascasarjana jurusan antropologi pada Universitas Harvard.

Dalam gugatan itu, ketiganya menuduh John Comaroff, seorang profesor Studi Afrika dan Afrika Amerika, dan Antropologi, telah 'mencium dan meraba-raba mahasiswi tanpa izin, melakukan tindakan seksual yang tidak diinginkan, dan mengancam untuk menyabotase karier mahasiswi jika mereka melapor'.

Disebutkan juga dalam gugatan tersebut bahwa dalam proses melaporkan tuduhan pelecehan seksual ini kepada pihak universitas, ketiga mahasiswi itu menghadapi hambatan terus-menerus dari pihak administrasi kampus.

Simak Video 'Coba Imbangi Kekuatan Rusia, Ukraina Gelar Operasi Latihan Perang':

[Gambas:Video 20detik]



(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads