Kisah Dramatis Evakuasi Rayan Bocah Maroko yang Jadi Perhatian Dunia

Kisah Dramatis Evakuasi Rayan Bocah Maroko yang Jadi Perhatian Dunia

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Minggu, 06 Feb 2022 15:11 WIB
The parents of 5-year-old Rayan walk toward an ambulance after seeing their sons retrieved body after he fell into a hole and was stuck there for several days, in the village of Ighran in Moroccos Chefchaouen province, Saturday, Feb. 5, 2022. The boy died and was pulled out Saturday night by rescuers after a lengthy operation that captivated global attention. (AP Photo/Mosaab Elshamy)
Proses evakuasi Rayan yang terjebak di sumur Maroko (Foto: AP/Mosa'ab Elshamy)
Jakarta -

Evakuasi bocah Maroko yang terjatuh di sebuah sumur menyita perhatian dunia. Rayan Awram, bocah yang masih berusia 5 tahun harus terjebak selama berhari-hari di sebuah sumur sempit dengan kedalaman 32 meter desa Ighran, perbukitan dekat Chefchaouen, Maroko.

Diketahui desa Ighran yang berpenduduk sekitar 500 orang dipenuhi dengan sumur dalam. Sumur tersebut banyak digunakan untuk mengairi tanaman ganja yang merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak orang di daerah miskin, terpencil, dan gersang di Pegunungan Rif Maroko. Meski begitu, sebagian besar sumur memiliki tutup pelindung.

Berikut kisah terjatuhnya Rayan hingga berhasil dievakuasi tim penyelamat seperti dilansir Arab News dan BBC, Minggu (6/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rayan Terjebak di Sumur yang Diperbaiki Ayahnya

Kejadian bermula saat Ayah Rayan, Khaled Awram, sedang memperbaiki sumur pada Selasa (2/2) lalu. Tak disangka, Rayan yang tengah bermain di sekitar sumur terjatuh saat pandangan ayahnya beralih sementara dari dirinya.

"Saat itu saya mengalihkan pandangan darinya" demikian diceritakan Khaled Awram kepada media lokal pada Rabu (3/2).

ADVERTISEMENT

"Saya belum tidur sedikitpun." tambah Khaled.

Pihak keluarga yang menyadari hilangnya Rayan langsung mencarinya. Ibu Rayan Wassima Khersheesh menceritakan keadaan tersebut kepada media Maroko dengan air mata berlinang.

"Seluruh keluarga pergi mencarinya. Kemudian kami menyadari bahwa dia jatuh ke dalam sumur. Saya masih berharap kami akan mendapatkannya. keluar hidup-hidup." ujarnya.

Dalam keterangan kepada Reuters, salah seorang kerabat laki-laki Rayyan mengaku pihak keluarga baru sadar hilangnya Rayyan setelah mendengar tangisan bocah dari sumur dengan kedalaman 32 meter (100 kaki) tersebut. Mereka pun menurunkan telepon sebagai lampu dan kamera ke dalam lubang sumur untuk untuk menemukannya.

"Dia menangis sambil mengatakan 'angkat saya'," kata kerabat itu.

Setelah mengetahui Rayan terjatuh, pihak keluarga langsung menghubungi pejabat setempat.

Simak Video: Terjebak di Sumur Selama 4 Hari, Bocah Maroko Ditemukan Meninggal

[Gambas:Video 20detik]



Proses Evakuasi Rayan: Sempat Terhenti Karena Medan Berbahaya

Rayan yang terjebak di lubang sumur tersebut membuat tim penyelamat langsung melakukan proses evakuasi. Evakuasi dipimpin oleh Direktorat Perlindungan Sipil Maroko, sebuah operasi penyelamatan di kota kecil Tamorot di utara, sekitar 100 km (62 mil) dari kota Chefchaouen.

Setelah jatuhnya Rayan pada sore hari, tim penyelamat langsung memulai evakuasi pada Selasa (2/2) malam. Tim penyelamat mencoba untuk memberikan oksigen, makanan, dan air untuk bocah itu, tetapi tidak diketahui dengan jelas apakah dia dapat menggunakannya.

Dalam rekaman kamera yang diturunkan ke dalam sumur pada Kamis (4/2), menampakkan kondisi Rayan yang masih hidup dan sadar. Namun setelah itu, belum ada kabar jelas soal kondisi terbarunya.

Proses evakuasi sedikit sulit lantaran campuran tanah berbatu dan berpasir membuat pembukaan lubang sumur yang sempit tersebut terlalu berbahaya.

Buldoser juga dikerahkan untuk memotong parit besar di sebelah sumur.

Beberapa kali, evakuasi dihentikan sebentar untuk mengecek apakah lubang aman dari keruntuhan dan tidak ada tanah yang masuk ke dalam sumur. Pipa besar juga digunakan untuk melindungi tim penyelamat dengan menyediakan jalur aman ke poros.

"Saya terus berharap anak saya akan keluar dari sumur hidup-hidup," kata ayah Rayan kepada televisi publik 2M pada Jumat (4/2) malam. "Saya berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dan mereka yang mendukung kami di Maroko dan di tempat lain."

Di hari keempat evakuasi (5/2) pagi, Kepala Tim Penyelamat Abdelhadi Temrani, mengatakan: "Tidak mungkin untuk menentukan kondisi Rayan sama sekali saat ini. Tapi kami berharap kepada Tuhan bahwa anak itu masih hidup."

"Kami berharap kami tidak akan menemukan batu," kata pemimpin penyelamat Abdelhadi Tamrani kepada wartawan di lokasi pada Sabtu (5/2) sore waktu setempat, sementara masih ada beberapa meter lagi yang harus digali.

Kondisi Rayan Tampak Berbaring

Tamrani mengatakan sulit untuk menentukan kondisi kesehatan Rayan lantaran kamera yang dijatuhkan ke sumur menampakkan kondisinya yang berbaring miring, tetapi dia menambahkan "kami berharap kami akan menyelamatkannya hidup-hidup."

Bulan Sabit Merah juga membenarkan bahwa pihaknya telah memberikan oksigen terus menerus kepada bocah lelaki itu sejak Selasa malam.

Ribuan orang telah berkumpul dan bahkan berkemah di sekitar lokasi dalam beberapa hari terakhir. Mereka juga bertepuk tangan untuk menyemangati para regu penyelamat, menyanyikan lagu-lagu religi atau berdoa, meneriakkan serentak "Allahu akbar"

Tagar #SaveRayan pun menggema di media sosial untuk mendukung evakuasi Rayan.

"Jutaan orang di seluruh dunia menahan napas dalam perlombaan melawan waktu untuk menyelamatkan Rayan," tulis seorang pengguna Twitter.

Pengguna media sosial lainnya memberi penghormatan kepada tim penyelamat yang bekerja sepanjang waktu selama berhari-hari, dengan mengatakan, "mereka adalah pahlawan kehidupan nyata."

Evakuasi Berakhir, Nyawa Rayan Tak Terselamatkan

Setelah berhari-hari berusaha, tim penyelamat berhasil mengevakusi tubuh mungil Rayan ke permukaan. Namun sayangnya nyawa anak tersebut tak tertolong.

Kerajaan Maroko mengkonfirmasi kematian Rayyan setelah berjuang beberapa hari di dalam sumur.

"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orang tua anak laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur," kata pernyataan Kerajaan.

Raja Maroko Mohammed VI melakukan panggilan telepon kepada orang tua Rayan, Khaled Awram dan Wassima Khersheesh untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga atas kematian tragis bocah itu.

Saat diselamatkan, Rayan tampak terbungkus selimut kuning dan segera dibawa dengan ambulans ke helikopter di mana dia diangkut ke rumah sakit terdekat, sesaat sebelum istana mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi kematiannya.

"Saya sangat sedih mengetahui Rayan telah meninggal. Belasungkawa yang tulus kepada orang tua, "kata Abderrahim Sabihi, warga ibu kota Rabat yang mengikuti upaya penyelamatan dari sebuah kafe.

Halaman 3 dari 3
(izt/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads