Tagar #SaveRayan menggema di media sosial Maroko usai seorang bocah berusia 5 tahun terjebak berhari-hari di sebuah sumur. Rayan Awram, bocah yang terjebak itu pada akhirnya mengakhiri perjuangannya setelah diselamatkan meski tubuhnya telah kaku.
"Jutaan orang di seluruh dunia menahan napas dalam perlombaan melawan waktu untuk menyelamatkan Rayan," tulis seorang pengguna Twitter.
Yang lain memberi penghormatan kepada pekerja penyelamat yang bekerja sepanjang waktu selama berhari-hari, dengan mengatakan, "mereka adalah pahlawan kehidupan nyata."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Arab News dan BBC Minggu (6/2/2022) berikut rangkuman fakta-fakta soal Rayan, bocah Maroko yang berjuang terjebak di sumur sejak Selasa (2/2) lalu.
Rayan Terjatuh Saat Ayahnya Perbaiki Sumur, Teriak 'Angkat Saya'
Diketahui Rayan yang masih berusia 5 tahun terjatuh ke dalam sumur yang tengah diperbaiki ayahnya pada Selasa (2/2) lalu. Dia mengatakan kepada media lokal di hari berikutnya bahwa putranya telah jatuh ke lubang pada "saat itu saya mengalihkan pandangan darinya", menambahkan: "Saya belum tidur sedikitpun."
Berbicara kepada media Maroko dengan air mata berlinang, ibu Rayan berkata: "Seluruh keluarga pergi mencarinya. Kemudian kami menyadari bahwa dia jatuh ke dalam sumur. Saya masih berharap kami akan mendapatkannya. keluar hidup-hidup."
Dalam keterangan kepada Reuters, salah seorang kerabat laki-laki Rayan mengaku pihak keluarga baru sadar hilangnya Rayan setelah mendengar tangisan bocah dari sumur dengan kedalaman 32 meter (100 kaki) tersebut. Mereka pun menurunkan telepon sebagai lampu dan kamera ke dalam lubang sumur untuk untuk menemukannya.
"Dia menangis 'angkat saya'," kata kerabat itu.
Simak Video: Terjebak di Sumur Selama 4 Hari, Bocah Maroko Ditemukan Meninggal
Proses Evakuasi Rayan Jadi Perhatian
Proses evakuasi Rayan dari lubang sumur di dekat Chefchaouen, Maroko dilakukan dengan upaya maksimal. Tim yang dipimpin oleh Direktorat Perlindungan Sipil Maroko, operasi penyelamatan di kota kecil Tamorot di utara, sekitar 100 km (62 mil) dari kota Chefchaouen, dimulai pada Selasa (2/2) malam.
Rekaman pada hari Kamis (4/2) dari kamera yang diturunkan ke dalam sumur menunjukkan bahwa bocah itu masih hidup dan sadar, tetapi tidak ada pembaruan tentang kondisinya sejak itu.
Tim penyelamat mencoba untuk memberikan oksigen, makanan, dan air untuk bocah itu, tetapi tidak jelas apakah dia dapat menggunakannya.
Campuran tanah berbatu dan berpasir membuat pembukaan lubang sumur yang sempit tersebut terlalu berbahaya.
Sebaliknya, buldoser digunakan untuk memotong parit besar di sebelah sumur.
Operasi harus dihentikan sebentar beberapa kali untuk memungkinkan kru memeriksa bahwa lereng bukit aman dari keruntuhan dan tidak ada tanah yang masuk ke dalam sumur. Pipa besar juga digunakan untuk melindungi tim penyelamat dengan menyediakan jalur aman ke poros.
"Saya terus berharap anak saya akan keluar dari sumur hidup-hidup," kata ayah Rayan kepada televisi publik 2M pada Jumat (4/2) malam. "Saya berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dan mereka yang mendukung kami di Maroko dan di tempat lain."
Pada Sabtu (5/2) pagi, Kepala Tim Penyelamat Abdelhadi Temrani, mengatakan: "Tidak mungkin untuk menentukan kondisi Rayan sama sekali saat ini. Tapi kami berharap kepada Tuhan bahwa anak itu masih hidup."
"Kami berharap kami tidak akan menemukan batu," kata pemimpin penyelamat Abdelhadi Tamrani kepada wartawan di lokasi pada Sabtu (5/2) sore waktu setempat, sementara masih ada beberapa meter lagi yang harus digali.
Tamrani mengatakan sulit untuk menentukan kondisi kesehatan Rayan lantaran kamera yang dijatuhkan ke sumur menampakkan kondisinya yang berbaring miring, tetapi dia menambahkan "kami berharap kami akan menyelamatkannya hidup-hidup."
Bulan Sabit Merah juga membenarkan bahwa pihaknya telah memberikan oksigen terus menerus kepada bocah lelaki itu sejak Selasa malam.
Ribuan orang telah berkumpul dan bahkan berkemah di sekitar lokasi dalam beberapa hari terakhir. Mereka juga bertepuk tangan untuk menyemangati para regu penyelamat, menyanyikan lagu-lagu religi atau berdoa, meneriakkan serentak "Allahu akbar"
Rayan Berhasil Diangkat, Namun Meninggal Dunia
Upaya tim penyelamat Maroko akhirnya berhasil membawa Rayan naik ke permukaan. Sayangnya anak laki-laki itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kerajaan Maroko mengkonfirmasi kematian Rayyan setelah berjuang beberapa hari di dalam sumur.
"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orang tua anak laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur," kata pernyataan Kerajaan.
Raja Maroko Mohammed VI melakukan panggilan telepon kepada orang tua Rayan, Khaled Awram dan Wassima Khersheesh untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga atas kematian tragis bocah itu.
Saat diselamatkan, Rayan tampak terbungkus selimut kuning dan segera dibawa dengan ambulans ke helikopter di mana dia diangkut ke rumah sakit terdekat, sesaat sebelum istana mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi kematiannya.