'Angkat Saya', Tangis Rayan Bocah Maroko Sebelum Ditemukan Tewas di Sumur

'Angkat Saya', Tangis Rayan Bocah Maroko Sebelum Ditemukan Tewas di Sumur

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Minggu, 06 Feb 2022 12:49 WIB
The parents of 5-year-old Rayan walk toward an ambulance after seeing their sons retrieved body after he fell into a hole and was stuck there for several days, in the village of Ighran in Moroccos Chefchaouen province, Saturday, Feb. 5, 2022. The boy died and was pulled out Saturday night by rescuers after a lengthy operation that captivated global attention. (AP Photo/Mosaab Elshamy)
Evakuasi Rayan, bocah Maroko yang terjatuh di sumur (Foto: AP/Mosa'ab Elshamy)
Rabat -

Rayan, anak laki-laki berusia 5 tahun asal Maroko, yang terjebak selama 4 hari di dalam sumur meninggal dunia. Terungkap Rayan sempat menangis meminta tolong saat terperosok.

Dilansir Arab News, Minggu (6/2/2022) Rayan Awram diketahui terjebak di sebuah sumur sedalam 32 meter (100 kaki) di perbukitan dekat Chefchaouen, Maroko, sejak Selasa (2/2) lalu. Tim penyelamat dan medis telah melakukan operasi penyelamatan, namun terus-menerus tertunda lantaran batu dan ancaman tanah longsor.

Salah seorang kerabat laki-laki Rayan sempat memberikan keterangan kepada Reuters TV. Pihak keluarga mengaku baru sadar hilangnya Rayan setelah mendengar tangisan bocah tersebut. Mereka pun menurunkan telepon sebagai lampu dan kamera ke dalam lubang sumur untuk untuk menemukannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia menangis 'angkat saya'," kata kerabat itu.

Diketahui Rayan terjatuh saat ayahnya sedang memperbaiki sumur.

ADVERTISEMENT

"Saya terus berharap anak saya akan keluar dari sumur hidup-hidup," kata ayah Rayan kepada televisi publik 2M pada Jumat (4/2) malam. "Saya berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dan mereka yang mendukung kami di Maroko dan di tempat lain."

Upaya Evakuasi Rayan

Penggalian sumur untuk menyelamatkan Rayan terus dilakukan. Tim penyelamat dengan penggali mekanik telah berusaha sepanjang waktu untuk menyelamatkan Rayan.

"Kami berharap kami tidak akan menemukan batu," kata pemimpin penyelamat Abdelhadi Tamrani kepada wartawan di lokasi pada Sabtu (5/2) sore waktu setempat, sementara masih ada beberapa meter lagi yang harus digali.

Tim penyelamat menggunakan tali untuk mengirim oksigen dan air ke Rayan serta kamera untuk memantaunya sejak beberapa waktu lalu.

Pada Sabtu (5/2) pagi, Abdelhadi Temrani, mengatakan: "Tidak mungkin untuk menentukan kondisi Rayan sama sekali saat ini. Tapi kami berharap kepada Tuhan bahwa anak itu masih hidup."

Tamrani mengatakan sulit untuk menentukan kondisi kesehatan Rayan lantaran kamera yang dijatuhkan ke sumur menampakkan kondisinya yang berbaring miring, tetapi dia menambahkan "kami berharap kami akan menyelamatkannya hidup-hidup."

Bulan Sabit Merah juga membenarkan bahwa pihaknya telah memberikan oksigen terus menerus kepada bocah lelaki itu sejak Selasa malam.

Tim penyelamat, menggunakan buldoser dan alat lainnya, menggali tanah merah di sekitar sumur hingga ke tingkat di mana bocah itu terperangkap dan menggali secara horizontal ke arahnya dengan tangan.

Ribuan orang telah berkumpul dan bahkan berkemah di sekitar lokasi dalam beberapa hari terakhir. Mereka juga bertepuk tangan untuk menyemangati para regu penyelamat, menyanyikan lagu-lagu religi atau berdoa sambil meneriakkan serentak "Allahu akbar"

Simak Video: Terjebak di Sumur Selama 4 Hari, Bocah Maroko Ditemukan Meninggal

[Gambas:Video 20detik]



Rayan Ditemukan Meninggal Dunia

Upaya berhari-hari yang dilakukan tim penyelamat Maroko akhirnya berhasil membawa Rayan naik ke permukaan. Sayangnya anak laki-laki itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kerajaan Maroko mengkonfirmasi kematian Rayan setelah berjuang beberapa hari di dalam sumur.

"Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orang tua anak laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur," kata pernyataan Kerajaan.

Raja Maroko Mohammed VI melakukan panggilan telepon kepada orang tua Rayan, Khaled Awram dan Wassima Khersheesh untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga atas kematian tragis bocah itu.

Saat diselamatkan, Rayan tampak terbungkus selimut kuning dan segera dibawa dengan ambulans ke helikopter di mana dia diangkut ke rumah sakit terdekat, sesaat sebelum istana mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi kematiannya.

Peristiwa ini telah memicu simpati online, dengan tagar berbahasa Arab #SaveRayan.

"Jutaan orang di seluruh dunia menahan napas dalam perlombaan melawan waktu untuk menyelamatkan Rayan," tulis seorang pengguna Twitter.

Yang lain memberi penghormatan kepada pekerja penyelamat yang bekerja sepanjang waktu selama berhari-hari, dengan mengatakan, "mereka adalah pahlawan kehidupan nyata."

Halaman 2 dari 2
(izt/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads