Sakit Jiwa, Tahanan Guantanamo Bisa Dipulangkan ke Arab Saudi

Sakit Jiwa, Tahanan Guantanamo Bisa Dipulangkan ke Arab Saudi

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 05 Feb 2022 13:24 WIB
A Saudi Arabian flag flies on Saudi Arabias consulate in Istanbul on October 4, 2018. - Jamal Khashoggi, a veteran Saudi journalist who has been critical towards the Saudi government has gone missing after visiting the kingdoms consulate in Istanbul on October 2, 2018, the Washington Post reported. (Photo by OZAN KOSE / AFP)
ilustrasi (Foto: AFP/OZAN KOSE)
Jakarta -

Otoritas Amerika Serikat telah merekomendasikan untuk membebaskan seorang narapidana yang sakit jiwa dari penjara di Teluk Guantanamo, Kuba dan memulangkannya ke Arab Saudi.

Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (5/2/2022), diduga sebagai pembajak ke-20 yang dimaksudkan Al Qaeda untuk serangan teroris 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat, Mohammed al-Qahtani disiksa oleh para interogator di pangkalan militer AS di Kuba, di mana dia telah ditahan selama hampir dua dekade.

Pemerintah Amerika Serikat membatalkan kasus terhadapnya pada tahun 2008 karena penyiksaan yang dia alami di penjara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penahanan al-Qahtani "tidak lagi diperlukan untuk melindungi dari ancaman signifikan yang berkelanjutan terhadap keamanan Amerika Serikat," Dewan Peninjau Berkala, sebuah panel yang terdiri dari beberapa badan keamanan nasional AS, mengatakan dalam ringkasan keputusannya.

Dalam keputusan akhirnya tertanggal 4 Februari, dewan tersebut mengatakan al-Qahtani "memenuhi syarat untuk dipindahkan" dan merekomendasikan agar dia dipulangkan ke Arab Saudi, di mana dia bisa menerima perawatan kesehatan mental yang komprehensif dan didaftarkan di pusat rehabilitasi para ekstremis.

ADVERTISEMENT

Badan itu menekankan tentang "kondisi kesehatan mentalnya yang sangat terganggu dan dukungan keluarga yang tersedia."

Langkah-langkah keamanan, termasuk pengawasan dan pembatasan perjalanan, juga direkomendasikan.

Al-Qahtani adalah salah satu tahanan pertama yang dikirim ke penjara Guantanamo pada Januari 2002.

Dia telah terbang ke Orlando, Florida pada 4 Agustus 2001, tetapi ditolak masuk ke negara itu dan dikirim kembali ke Dubai.

Dia akhirnya ditangkap di Afghanistan pada Desember 2001.

Penyiksaannya di penjara didokumentasikan secara luas dan memicu seruan kelompok hak asasi manusia internasional agar tempat itu ditutup. Dia menjadi sasaran isolasi berkepanjangan, kurang tidur, pelecehan seksual dan pelecehan lainnya.

"Kami menyiksa Qahtani," kata Susan Crawford, seorang pejabat pengadilan tinggi dalam pemerintahan Bush pada 2009, menurut sebuah artikel Washington Post.

Pada bulan Januari, pemerintah Amerika Serikat menyetujui pembebasan lima dari 39 orang tersisa yang masih berada di penjara Guantanamo.

Sepuluh orang lainnya, termasuk dalang serangan 11 September, Khalid Sheikh Mohammed, yang dikenal sebagai "KSM", sedang menunggu persidangan oleh komisi militer.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads