Rusia mendesak Amerika Serikat (AS) untuk berhenti mengobarkan ketegangan di kawasan Eropa. Desakan itu dilontarkan Rusia setelah AS mengumumkan pengiriman ribuan tentaranya ke Eropa Timur untuk mendukung pasukan NATO di tengah krisis Ukraina.
"Kami terus mendesak mitra Amerika kami untuk berhenti meningkatkan ketegangan di benua Eropa," cetus juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan setempat seperti dilansir AFP, Kamis (3/2/2022).
"Sangat disayangkan, Amerika terus melakukannya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peskov menyebut pengerahan terbaru ribuan tentara AS ke Eropa Timur untuk mendukung pasukan NATO hanya akan memperburuk ketegangan.
Dengan Rusia menolak untuk menarik mundur sekitar 100.000 tentaranya dari dekat perbatasan Ukraina, AS mengerahkan sekitar 3.000 tentaranya ke Eropa Timur.
Diumumkan Pentagon sebelumnya bahwa sekitar 1.000 tentara AS yang ditugaskan di Jerman akan dikirimkan ke Rumania dan sekitar 2.000 tentara AS lainnya dari AS akan diterbangkan ke Jerman dan Polandia.
"Jelas, ini bukan langkah yang dimaksudkan untuk meredakan ketegangan, namun sebaliknya, ini merupakan tindakan yang mengarah pada peningkatan ketegangan," sebut Peskov dalam komentarnya.
Oleh karena, Peskov menambahkan bahwa kekhawatiran Rusia soal ekspansi NATO ke wilayah timur dan pengerahan tentara AS sebenarnya 'sangat jelas, sangat bisa dibenarkan'.
"Setiap langkah yang diambil Rusia untuk memastikan keamanan dan kepentingannya sendiri juga beralasan," ucap Peskov.
Negara-negara Barat terlibat dalam upaya diplomatik intens -- ditambah dengan ancaman sanksi terhadap lingkaran dalam Presiden Vladimir Putin -- untuk mencegah apa yang mereka khawatirkan sebagai invasi yang membayangi Ukraina, meskipun ada bantahan keras dari Rusia.