Otoritas Swedia akan mencabut pembatasan virus Corona (COVID-19) yang diberlakukan di wilayahnya, meskipun tercatat rekor lonjakan kasus. Negara ini mengandalkan vaksinasi booster dan tingginya tingkat infeksi Corona di masa lalu dalam menjaga angka rawat inap tetap terkendali.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (3/2/2022), pembatasan Corona yang kini berlaku, termasuk bar dan restoran yang harus tutup lebih awal dan pembatasan 500 orang di dalam arena indoor yang besar, telah diperpanjang hingga 9 Februari. Setelah itu, pembatasan-pembatasan itu akan dicabut.
"Sudah waktunya untuk membuka kembali Swedia," cetus Perdana Menteri (PM) Swedia, Magdalena Andersson, dalam konferensi pers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Giliran Prancis Cabut Aturan Wajib Masker! |
"Melihat ke depan, angka penularan akan tetap tinggi untuk sementara waktu, tapi sejauh yang bisa kita nilai, konsekuensi terburuk dari penularan telah ada di belakang kita," sebutnya.
Dipicu varian Omicron yang sangat menular, Swedia berulang kali mencetak rekor tertinggi untuk tambahan kasus harian dalam sebulan terakhir. Situasi ini membebani sistem layanan kesehatan, namun masih dalam tingkat lebih rendah dari gelombang Corona sebelumnya.
Swedia cukup menonjol pada awal pandemi dengan menghindari lockdown dan lebih mengandalkan langkah sukarela yang fokus pada social distancing dan kebersihan yang baik, meskipun kemudian pembatasan lebih ketat diterapkan secara bertahap.
Negara ini mencatat angka kematian per kapita yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangganya, namun masih lebih rendah daripada kebanyakan negara Eropa yang menerapkan lockdown.
Menteri Kesehatan (Menkes) Swedia, Lena Hallengren, menyatakan sejumlah rekomendasi, seperti anjuran vaksinasi dan isolasi mandiri saat jatuh sakit, akan tetap diberlakukan. Otoritas Swedia juga akan lebih membatasi pergerakan orang-orang yang tidak divaksinasi Corona.
Di tengah meningkatnya bukti bahwa varian Omicron memicu penyakit yang tidak terlalu parah dibandingkan varian sebelumnya, Hallengren menambahkan bahwa Departemen Kesehatan juga akan mengusulkan agar virus Corona tidak lagi ditetapkan sebagai ancaman masyarakat, namun tetap akan dipantau secara ketat.