Meski Omicron Menyebar, Denmark Cabut Hampir Semua Pembatasan Corona

Meski Omicron Menyebar, Denmark Cabut Hampir Semua Pembatasan Corona

Deutsche Welle (DW) - detikNews
Rabu, 02 Feb 2022 12:26 WIB
Copenhagen -

Denmark hari Selasa (1/2) menjadi salah satu negara Uni Eropa pertama yang membatalkan sebagian besar pembatasan COVID-19, karena negara Skandinavia itu tidak lagi menganggap wabah corona sebagai "penyakit kritis secara sosial."

Alasannya adalah: kasus varian Omicron memang melonjak di Denmark, tetapi itu tidak membebani sistem kesehatan dan negara itu punya tingkat vaksinasi yang tinggi. Denmark dalam beberapa pekan terakhir mengalami rata-rata lebih dari 50.000 kasus infeksi harian sementara jumlah orang di unit perawatan intensif rumah sakit telah menurun.

Kepala Otoritas Kesehatan Denmark Soren Brostrom kepada televisi Denmark TV2 mengatakan, perhatiannya ada pada jumlah orang di ICU, bukan pada jumlah infeksi. Dia mengatakan jumlah itu telah "turun dan turun dan sangat rendah." Disebutkan, saat ini 32 pasien virus Corona berada di ICU. Beberapa minggu yang lalu, angkanya masih di kisaran 80.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembatasan yang paling mencolok yang terlihat menghilang adalah masker wajah, yang tidak lagi wajib di transportasi umum, toko-toko dan untuk pengunjung restoran. Pihak berwenang hanya merekomendasikan penggunaan masker di rumah sakit, fasilitas perawatan dan kesehatan, dan panti jompo.

ADVERTISEMENT

Warga tetap diminta hati-hati

Pembatasan lain yang tidak lagi diperlukan adalah tiket digital yang digunakan untuk memasuki klub malam, kafe, bus, dan untuk duduk di dalam ruangan di restoran.

"Saya tidak berani mengatakan bahwa ini adalah perpisahan terakhir untuk pembatasan. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada musim gugur. Apakah nanti akan ada varian baru?" kata Perdana Menteri Mette Frederiksen kepada radio Denmark. Pemerintah Denmark tetap memperingatkan peningkatan infeksi bisa terjadi dalam beberapa minggu mendatang dan mengatakan, vaksinasi keempat mungkin diperlukan.

Otoritas kesehatan mendesak warga Denmark untuk dites secara teratur demi menjaga pengawasan epidemi, dan jika diperlukan "bereaksi cepat", seperti yang dikatakan Menteri Kesehatan Magnus Heunicke pekan lalu.

Pembatasan ketat di Denmark awalnya diterapkan bulan Juli tetapi dihapus sekitar 10 minggu kemudian, setelah upaya vaksinasi dianggap berhasil. Pembatasan kembali diberlakukan ketika infeksi melonjak.

Pada tahun 2020, Denmark menjadi salah satu negara Eropa pertama yang menutup sekolah karena pandemi dan memulangkan semua pegawai negeri di sektor-sektor yang tidak kritis.

Rumania dan Austria juga lakukan pelonggaran

Rumania mulai Selasa (1/2) juga membatalkan tuntutan karantina untuk turis, jika mereka sudah divaksinasi lengkap, memiliki bukti pulih dari COVID-19 atau dapat memberikan hasil tes negatif, terlepas dari dari mana mereka berasal.

Austria sudah lebih dulu menetapkan pelonggaran untuk sektor perdagangan, budaya dan wisata, sekalipun angka infeksi masih tinggi. Alasannya sama: tingkat keterisian rumah sakit rendah. Karena itu pemerintah Austria menyatakan sudah dapat mengendalikan situasi.

Pelonggaran di Austria dilakukan secara bertahap. Jam buka bar dan restoran sekarang diperpanjang sampai tengah malam. Seminggu kemudian, mulai 12 Februari, persyaratan vaksinasi juga akan dihapus. Untuk masuk ke toko orang hanya perlu memakai masker medis, tanpa bukti vaksinasi dan tanpa tes.

hp/as (rtr, ap)

Simak Video 'Denmark Putuskan Lepas Masker-Buka Pembatasan':

[Gambas:Video 20detik]



(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads