Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan sebuah kapal penghancur rudal jelajah dan sejumlah jet tempur ke Uni Emirat Arab (UEA). Pengiriman itu dimaksudkan untuk membantu UEA dalam menghadapi ancaman pemberontak Houthi yang melancarkan rentetan serangan rudal beberapa waktu terakhir.
Seperti dilansir AFP, Rabu (2/2/2022), Kedutaan Besar AS menyatakan bahwa pengerahan itu bertujuan 'membantu UEA melawan ancaman terkini'. Pengerahan itu diumumkan setelah percakapan telepon antara Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Pangeran Mohammed bin Zayed Al-Nahyan.
UEA merupakan bagian dari koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang bertempur melawan pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman. UEA dilanda serangan rudal ketiga dari Houthi pada awal pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diumumkan Kedutaan Besar AS dalam pernyataannya bahwa kapal penghancur rudal jelajah USS Cole akan bermitra dengan Angkatan Laut UEA dan mengunjungi pelabuhan Abu Dhabi. Disebutkan juga bahwa AS akan mengerahkan sejumlah jet tempur generasi kelima ke UEA.
Tindakan lainnya, sebut Kedutaan Besar AS, akan mencakup 'terus memberikan intelijen peringatan dini'.
Pemberontak Houthi membuka babak baru dalam konflik Yaman selama tujuh tahun terakhir, yang menewaskan ratusan ribu orang baik secara langsung maupun tidak langsung, serta membuat jutaan orang lainnya kehilangan tempat tinggal.
Tiga pekerja asing tewas dalam serangan drone dan rudal yang menargetkan fasilitas minyak dan bandara Abu Dhabi pada 17 Januari lalu. Serangan itu memicu balasan serangan udara terhadap posisi Houthi di Yaman.
Pada 24 Januari lalu, pasukan AS yang ditugaskan di Pangkalan Udara Al Dhafra, Abu Dhabi, menembakkan rudal-rudal Patriot untuk mencegat serangan rudal dari Houthi. Dua rudal balistik dilaporkan berhasil ditembak jatuh.
Awal pekan ini, atau Senin (31/1) waktu setempat, serangan rudal ketiga dari Houthi berhasil digagalkan saat Presiden Israel, Isaac Herzog, berkunjung ke UEA.
"Ini menjadi sinyal jelas bahwa Amerika Serikat mendukung UEA sebagai mitra strategis sejak lama," sebut pernyataan Kedutaan Besar AS menjelaskan tujuan pengerahan tersebut.
Houthi diketahui mulai menyerang kepentingan UEA setelah kalah dalam pertempuran di Yaman, yang dipicu oleh milisi Brigade Raksasa yang dilatih UEA. Pada awal Januari, Houthi menyita sebuah kapal berbendera UEA di Laut Merah dan mengklaim kapal itu membawa muatan senjata -- yang dibantah UEA.