Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyerukan Taliban untuk 'segera membebaskan' pria yang diyakini sebagai sandera Amerika terakhir di Afghanistan. AS menahan diri untuk tidak mengakui kepemimpinan Taliban di Afghanistan hingga sandera itu dibebaskan.
Seperti dilansir AFP, Senin (31/1/2022), seruan itu disampaikan Biden menjelang peringatan dua tahun penculikan Mark Frerichs, seorang veteran Angkatan Laut AS yang menghabiskan waktu satu dekade di Afghanistan bekerja sebagai insinyur sipil.
"Taliban harus segera membebaskan Mark sebelum bisa mengharapkan pertimbangan bagi aspirasinya untuk legitimasi. Ini tidak bisa dinegosiasikan," ucap Biden dalam pernyataannya pada Minggu (30/1) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengancam keselamatan warga Amerika atau setiap warga sipil yang tidak bersalah, selalu tidak bisa diterima, dan penyanderaan merupakan tindakan kejam dan pengecut," imbuhnya.
AS menuntaskan penarikan tentaranya dari Afghanistan pada Agustus 2021, yang mengakhiri perang selama dua dekade yang diawali invasi pimpinan AS menyusul serangan 11 September 2001 dan berakhir dengan Taliban kembali berkuasa.
Otoritas AS berulang kali mengatakan kepada Taliban bahwa mereka harus 'memperoleh' legitimasi sebelum bisa diakui oleh komunitas internasional.
Menurut sejumlah laporan, para perunding Taliban sebelumnya mengusulkan pertukaran tahanan, yakni menukar Frerichs dengan Bashir Noorzai, panglima perang suku Afghanistan dan sekutu Taliban yang dipenjara seumur hidup di AS karena menyelundupkan heroin. Namun AS tidak tertarik dengan tawaran itu.
Simak juga 'Miris Warga Afghanistan Jual Ginjal-Jual Anak demi Bertahan Hidup':
Saudara perempuan Frerichs, Charlene Cakora, memohon agar Biden membawa pulang Frerichs dari Afghanistan.
"Pemerintah AS melakukan pertukaran ini atau mereka tidak menyelamatkan nyawa saudara saya. Setiap harinya kita tidak membawa Mark pulang berarti hari lain dia tetap dalam bahaya," tulisnya dalam kolom opini di Washington Post.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, menyatakan bahwa Departemen Luar Negeri AS dan para pejabat AS tengah terlibat dalam upaya mendorong pembebasan Frerichs. "Mereka terus menekan Taliban untuk pembebasannya, terus membahas statusnya dalam keterlibatan level senior," ujarnya.