Bicara via Telepon, Putin-Macron Sepakati Perlunya Deeskalasi di Ukraina

Bicara via Telepon, Putin-Macron Sepakati Perlunya Deeskalasi di Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 29 Jan 2022 15:49 WIB
In this image taken from video provided by the Russian Defense Ministry Press Service, a pair of Tu-95 strategic bombers of the Russian air force are parked at an air base in Engels near the Volga River in Russia, Monday, Jan. 24, 2022. Russia has intensified military drills amid tensions with the West over the buildup of an estimated 100,000 Russian troops near Ukraine that fueled Western fears of an invasion. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Ilustrasi -- Latihan militer Rusia (dok. Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Paris -

Presiden Rusia, Vladimir Putin, berbicara via telepon dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di tengah ketegangan yang meningkat terkait Ukraina. Dalam percakapan telepon itu, Putin dan Macron sama-sama sepakat soal perlunya 'deeskalasi' dalam krisis Ukraina.

Putin juga disebut kembali menegaskan 'tidak ada rencana serangan'. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (29/1/2022).

Kedua kepala negara dilaporkan berbicara via telepon selama lebih dari satu jam pada Jumat (28/1) pagi waktu setempat. Pihak Prancis menggambarkan percakapan itu 'serius dan penuh hormat' yang menyoroti 'perbedaan fundamental' tapi juga 'keinginan bersama' untuk berdialog.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ajudan Macron menuturkan kepada wartawan bahwa percakapan telepon itu 'memungkinkan kami untuk menyepakati perlunya deeskalasi'.

Pada Rabu (26/1) waktu setempat, Prancis menjadi tuan rumah dari perundingan antara delegasi Prancis dan Rusia selama delapan jam di Paris, yang dipandang sebagai ujian apakah Putin sungguh-sungguh ingin meredakan ketegangan setelah mengerahkan sekitar 100.000 tentara Rusia ke dekat perbatasan Ukraina.

ADVERTISEMENT

"Presiden Putin menyatakan tidak ada rencana serangan dan mengatakan dirinya ingin terus berdialog dengan Prancis den sekutu-sekutu kami," sebut ajudan Macron tersebut, sembari menambahkan bahwa pemimpin Rusia itu 'mengatakan dengan sangat jelas bahwa dirinya tidak ingin konfrontasi'.

Awal pekan ini, Macron menyebut Rusia bertindak seperti 'kekuatan ketidakseimbangan' di kawasan Eropa, namun dia memperjelas ingin berbicara dengan Putin.

Simak Video: Bersiap Hadapi Invasi Rusia, Warga Ukraina Dilatih Tempur

[Gambas:Video 20detik]



Nada bicara yang lebih melunak bertentangan dengan retorika keras soal ancaman invasi Rusia yang dilontarkan sekutu Prancis di NATO seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS).

"Sekarang bolanya ada di pihak Putin. Apakah dia ingin menjadi orang yang mengatakan Rusia sebagai kekuatan ketidakseimbangan, atau dia siap menunjukkan deeskalasi?" ucap Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, kepada radio RTL sebelum Macron berbicara via telepon dengan Putin.

"Tergantung pada Vladimir Putin untuk mengatakan apakah dia ingin konfrontasi atau konsultasi. Kami siap untuk konsultasi. Tapi dibutuhkan dua pihak untuk melakukannya," imbuhnya.

Le Drian menyatakan 'tentu saja' masih ada risiko invasi Rusia ke Ukraina, sembari memperingatkan langkah itu akan memicu 'dampak besar' bagi Moskow.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads