Untuk pertama kalinya, jumlah lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) di Jerman menembus angka 200.000 kasus dalam sehari. Situasi ini berdampak pada kurangnya jumlah staf pada perusahaan-perusahaan setempat, termasuk Kargo Lufthansa.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (28/1/2022), badan penyakit menular Jerman, Robert Koch Institute (RKI), melaporkan 203.136 kasus Corona terdeteksi dalam 24 jam terakhir atau pada Kamis (27/1) waktu setempat. Angka tersebut tercatat lebih banyak 69.600 kasus dibandingkan sepekan lalu pada hari yang sama.
Data terbaru juga menunjukkan bahwa angka insiden tujuh hari per 100.000 orang meningkat menjadi 1.017 dari 941 sehari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RKI juga melaporkan bahwa 188 orang meninggal akibat Corona dalam sehari. Dengan tambahan itu, total kematian akibat Corona di Jerman mencapai 117.314 orang sejak awal pandemi merebak tahun 2020.
Uwe Janssens selaku anggota dewan asosiasi asosiasi dokter darurat dan perawatan intensif, DIVI, menuturkan kepada Reuters bahwa rumah-rumah sakit setempat saat ini tidak sedang kelebihan beban pasien, namun memperingatkan situasinya bisa berubah dalam beberapa pekan ke depan.
Janssens memperingatkan jika jumlah kasus harian meningkat di atas 300.000 kasus, maka bisa terjadi masalah dalam infrastruktur krisis Jerman. Menteri Kesehatan (Menkes) Karl Lauterbach memperkirakan bahwa jumlah kasus harian bisa menembus 400.000 kasus pada pertengahan Februari mendatang.
Divisi kargo grup maskapai Lufthansa menyatakan bahwa krisis staf di pusat operasionalnya di Frankfurt berarti pihaknya kini tidak mampu menangani penyortiran barang dari Amerika Serikat (AS), Kanada dan Eropa.
"Meskipun ada tindakan pencegahan komprehensif, kita sekarang jelas merasakan peningkatan jumlah infeksi," ujar pihak Kargo Lufthansa kepada Reuters, sembari menambahkan bahwa 15 persen kargo di Frankfurt terdampak penundaan.