Otoritas Swedia memutuskan untuk tidak merekomendasikan vaksin virus Corona (COVID-19) bagi anak-anak berusia 5-11 tahun. Alasan yang mendasari keputusan ini adalah manfaat vaksin dinilai tidak lebih besar dari risikonya.
"Dengan pengetahuan yang kita miliki saat ini, dengan risiko rendah untuk penyakit serius bagi anak-anak, kita tidak melihat manfaat yang jelas dengan memvaksinasi mereka," tegas seorang pejabat Badan Kesehatan Publik Swedia, Britta Bjorkholm, dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters, Jumat (28/1/2022).
Dia menambahkan bahwa keputusan ini bisa ditinjau kembali jika hasil penelitian berubah atau jika varian baru mengubah pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Publik Swedia, Karin Tegmark Wisell, seperti dilansir Fox News, menyebut panduan versi terbaru akan dirilis sebelum musim gugur tiba pada tahun ini.
"Vaksinasi umum dari usia 5 tahun juga tidak diharapkan memberikan dampak besar terhadap penyebaran infeksi pada saat ini, baik dalam kelompok anak berusia 5-11 ataupun dalam kelompok lainnya dalam populasi," sebut Wisell dalam pernyataannya.
Pemerintah Swedia telah merekomendasikan vaksin Corona untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas sejak Oktober 2021, dan merekomendasikan vaksin untuk anak-anak berisiko tinggi dalam kelompok usia 5-11 tahun.
Swedia melaporkan lebih dari 40.000 kasus Corona pada Rabu (26/1) waktu setempat -- salah satu tambahan kasus harian tertinggi sepanjang pandemi.
Sementara gelombang keempat Corona memicu rekor baru, pelayanan kesehatan tidak berada di bawah tekanan yang sama seperti gelombang sebelumnya.
Pada Kamis (27/1) waktu setempat, sedikitnya 101 pasien Corona memerlukan perawatan intensif -- angkanya jauh berada di bawah rekor 400 pasien pada musim semi tahun lalu. Secara total, nyaris 16.000 orang meninggal akibat Corona di Swedia sejak awal pandemi.
Pekan ini, pemerintah Swedia memperpanjang pembatasan Corona, yang mencakup pembatasan jam operasional untuk restoran dan pembatasan orang yang hadir dalam acara-acara indoor, selama dua pekan. Pemerintah mengharapkan pembatasan ini akan dicabut mulai 9 Februari mendatang.