Blogger Dibui di Uzbekistan Gegara Postingan soal Ucapan Hari Raya Non-Islam

Blogger Dibui di Uzbekistan Gegara Postingan soal Ucapan Hari Raya Non-Islam

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 28 Jan 2022 13:35 WIB
Ilustrasi Google, ilustrasi YouTube, dan ilustrasi Facebook
Ilustrasi (dok. detikcom/Andhika Prasetia)
Tashkent -

Pengadilan Uzbekistan menjatuhkan hukuman 7,5 tahun penjara terhadap seorang blogger Muslim terkait postingannya di Facebook. Blogger yang diadili ini dikenal kritis terhadap pemerintah Uzbekistan.

Seperti dilansir AFP, Jumat (28/1/2022), para aktivis setempat menuduh pemerintah mengendalikan secara ketat agama di negara bekas Soviet tersebut, di mana lebih dari 90 persen dari total 35 juta jiwa penduduk merupakan Muslim.

Sebuah pengadilan di distrik ibu kota Tashkent, pada Rabu (26/1) waktu setempat, menyatakan blogger bernama Fazilhoja Arifhojaev itu bersalah atas dakwaan 'produksi, penyimpanan, distribusi atau tampilan materi yang mengancam keselamatan publik dan ketertiban umum'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengacara Arifhojaev, Sergei Mayorov, menyatakan bahwa satu-satunya fokus persidangan adalah postingan Facebook dari Maret 2021 yang mempertanyakan apakah pantas bagi warga Muslim untuk mengucapkan selamat kepada pemeluk agama lainnya pada hari besar non-Islam.

"Ini adalah satu-satunya kejahatan yang membuatnya diadili," ujar Mayorov kepada AFP.

ADVERTISEMENT

"Para pakar negara menyebut hal itu menunjukkan dia menyebarkan fundamentalisme agama," imbuhnya.

Mayorov menambahkan bahwa kliennya bahkan tidak menulis langsung postingan tersebut, melainkan hanya memposting ulang via Facebook. Dia mengatakan bahwa penulis asli dari postingan itu, seorang pengguna Facebook lain yang tidak disebut identitasnya, telah menghapus postingan aslinya.

"Para penyelidik tidak berusaha menghubungi penulis aslinya," sebutnya.

Human Rights Watch (HRW) pada Desember lalu mengungkapkan kekhawatiran bahwa Arifhojayev telah dianiaya di dalam penjara. HRW juga menggambarkan sang blogger 'sangat terkenal karena mengkritik kebijakan agama pemerintah Uzbek yang sangat membatasi'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads