Sebuah jet tempur siluman F-35C milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengalami 'insiden pendaratan' di dek kapal induk USS Carl Vinson yang sedang berlayar di Laut China Selatan. Sedikitnya tujuh personel militer AS mengalami luka-luka dalam insiden ini.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (25/1/2022), sang pilot jet tempur itu berhasil selamat setelah melontarkan diri keluar dari jet tempur. Pernyataan Angkatan Laut AS menyebut insiden itu terjadi saat 'operasi penerbangan rutin' di Laut China Selatan pada Senin (24/1) waktu setempat.
"Pilot dengan selamat melontarkan diri dari pesawat dan ditemukan menggunakan helikopter militer AS," sebut Angkatan Laut AS dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pilot dalam kondisi stabil. Terdapat total tujuh pelaut yang luka-luka," imbuh pernyataan itu.
Lebih lanjut disebutkan Angkatan Laut AS bahwa tiga personel militer di antaranya memerlukan evakuasi ke fasilitas medis di Manila, Filipina. Empat personel lainnya menjalani perawatan di atas kapal induk AS dan telah diperbolehkan melanjutkan aktivitas.
Para personel militer AS yang dievakuasi ke fasilitas medis dilaporkan dalam kondisi stabil.
Angkatan Laut AS dalam pernyataannya menegaskan penyebab 'insiden pendaratan' ini masih diselidiki.
Lihat juga Video: AS Siagakan 8.500 Pasukan untuk Dikerahkan ke Eropa
Jet tempur F-35 yang memiliki kemampuan siluman atau terbang tanpa terdeteksi radar dibuat oleh Lockheed Martin.
Pentagon atau Departemen Pertahanan AS menyatakan bahwa dua Kelompok Serbu Kapal Induk Angkatan Laut AS, yang dipimpin USS Carl Vinson dan USS Abraham Lincoln, memulai operasi di Laut China Selatan sejak Minggu (23/1) waktu setempat.
Disebutkan juga bahwa kedua kapal induk AS itu melakukan serangkaian latihan, termasuk operasi perang anti-kapal selam, operasi perang udara dan operasi interdiksi maritim untuk memperkuat kesiapan tempur.
Pentagon menambahkan bahwa latihan itu akan digelar sesuai dengan hukum internasional di perairan internasional, tanpa menjelaskan lebih lanjut.