Presiden China, Xi Jinping, memperingatkan bahwa konfrontasi antara negara-negara besar bisa memicu 'konsekuensi bencana' di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang terus berlanjut.
Seperti dilansir AFP, Selasa (18/1/2022), peringatan itu disampaikan Xi dalam pidatonya di hadapan para pemimpin dunia dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, yang digelar secara virtual karena pandemi Corona.
Xi membuka pidatonya dengan membanggakan China -- lokasi pertama terdeteksinya virus Corona pada akhir tahun 2019 -- sebagai kisah sukses pandemi yang langka dan satu-satunya kekuatan ekonomi besar yang terus mengalami pertumbuhan kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menampilkan dirinya sebagai pembela multilateralisme dan memberikan peringatan serius untuk masa depan ketika hubungan antara negara-negara besar semakin merosot.
"Dunia kita sekarang jauh dari ketenangan, retorika yang memicu kebencian dan prasangka berlimpah," cetus Xi dalam pidatonya.
"Sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa konfrontasi tidak menyelesaikan masalah, itu hanya mengundang konsekuensi bencana," imbuhnya.
China memegang teguh kebijakan ketat yang menargetkan nol kasus COVID setelah berhasil mengendalikan penularan Corona pada awal pandemi. Sebagian besar perbatasannya masih tertutup untuk orang luar, namun China masih tetap menjadi basis manufaktur yang penting bagi dunia selama pandemi.
Dalam pidatonya, Xi menyebut dunia menghadapi 'pertempuran gigih' dalam melawan 'pandemi sekali dalam seabad'. Namun dia juga menyebut bahwa pandemi telah 'terbukti berlarut-larut' dengan varian-varian baru menyebar lebih cepat dari sebelumnya, yang memperdalam tantangan untuk perekonomian global.
"Rantai pasokan industri global telah terganggu," ucap Xi memperingatkan. "Harga komoditas terus naik, pasokan energi tetap ketat," imbuhnya.
Dia menambahkan bahwa China tertarik 'untuk pertukaran orang-ke-orang dalam upaya memfasilitasi perdagangan lintas perbatasan, menjaga rantai pasokan industri tetap aman dan lancar, dan mempromosikan kemajuan yang stabil dan solid dalam pemulihan ekonomi global'.
Namun tidak ada pengumuman dalam pidato Xi soal kapan atau apakah China akan melonggarkan pembatasan ketat di perbatasannya.
China tetap relatif bebas Corona, namun beberapa waktu terakhir menghadapi kemunculan wabah-wabah lokal di berbagai wilayah. Xi juga mengamankan masa jabatan ketiga dalam rapat besar Partai Komunis pada musim gugur ini dan memperjelas bahwa stabilitas harus menjadi prioritas.