Serangan drone yang menargetkan sebuah fasilitas minyak utama di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), dan memicu kebakaran di bandara setempat menewaskan tiga orang. Pemberontak Houthi yang menguasai Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan pada Senin (17/1) waktu setempat itu.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (18/1/2022), Kepolisian UEA mengidentifikasi tiga korban tewas sebagai dua warga negara India dan satu warga negara Pakistan. Ketiga korban tewas bekerja untuk perusahaan energi yang dikelola negara, Abu Dhabi National Oil Co. (ADNOC) yang menjadi target serangan drone.
Sedikitnya enam orang lainnya mengalami luka-luka di area industri di mana ADNOC mengelola jaringan pipa dan fasilitas penyimpanan tangki minyak.
Tiga kendaraan pengangkut minyak dilaporkan terbakar di dekat kompleks ADNOC yang terletak di area industrial Musaffah. Pihak ADNOC menggambarkan area itu sebagai jaringan pipa dan fasilitas terminal yang berjarak 22 kilometer dari pusat kota Abu Dhabi. Area itu menjadi lokasi sedikitnya 36 tangki penyimpanan dan kendaraan pengangkut minyak.
Sebuah kebakaran dilaporkan terjadi di area perpanjangan Bandara Internasional Abu Dhabi, yang masih dalam pembangunan. Polisi menyebut kebakaran di kompleks bandara tergolong 'ringan'.
Temuan awal kepolisian setempat mengindikasikan terdapat sejumlah objek terbang berukuran kecil, yang diduga sebagai pesawat tak berawak atau drone, yang jatuh di dua area dan diduga memicu ledakan serta kebakaran. Disebutkan juga bahwa sejauh ini tidak ada laporan kerusakan signifikan akibat serangan itu.
Secara terpisah, pemberontak Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang disebut menargetkan 'fasilitas sensitif Emirat'.
Lihat juga Video: Kelompok Houthi Dipukul Mundur Pasukan Koalisi Saudi
(nvc/ita)