Thailand telah melaporkan kematian pertamanya akibat varian virus Corona yang sangat menular, Omicron.
Dilansir dari kantor berita Reuters dan Channel News Asia, Senin (17/1/2022), kematian, seorang wanita berusia 86 tahun dari provinsi Songkhla, Thailand selatan itu terjadi setelah Thailand mendeteksi kasus varian Omicron pertamanya bulan lalu. Kemunculan kasus Omicron itu telah menyebabkan otoritas Thailand kembali memberlakukan aturan karantina wajib bagi para pengunjung asing.
"Wanita itu adalah pasien Alzheimer yang terbaring di tempat tidur," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Rungrueng Kitphati kepada Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat kesehatan Thailand itu mengatakan kematian seperti itu telah diperkirakan karena negara itu, sejauh ini telah melaporkan lebih dari 10.000 kasus Omicron. Namun, dia menambahkan bahwa Thailand tidak memerlukan tindakan pembatasan lebih lanjut.
Thailand melaporkan 8.077 kasus baru infeksi COVID-19 dan sembilan kematian pada hari Minggu (16/1), sehingga kini total kasus infeksi menjadi lebih dari 2,3 juta kasus dan hampir 22.000 kematian sejak pandemi virus Corona dimulai pada 2020.
Sekitar 66 persen dari sekitar 72 juta orang yang tinggal di negara itu telah menerima dua dosis vaksin COVID-19, tetapi baru sekitar 14,9 persen yang telah menerima suntikan vaksin booster.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa gejala varian Omicron memang lebih ringan dari gejala varian Delta. Meski begitu, varian ini berbahaya bagi mereka yang belum vaksinasi.