Sekolah-sekolah di ibu kota Filipina, Manila diperintahkan untuk menghentikan kelas online selama sepekan saat lonjakan virus Corona (COVID-19) yang dipicu varian Omicron melanda wilayah berpenduduk 13 juta jiwa itu.
Seperti dilansir AFP, Jumat (14/1/2022), lonjakan Corona telah memicu gangguan terhadap pusat-pusat bisnis, operasional layanan dan penyedia kesehatan di Manila dan sekitarnya.
Departemen Pendidikan regional dalam memorandum terbaru memerintahkan sekolah-sekolah di Manila menangguhkan kelas online hingga 22 Januari untuk 'meringankan beban kesehatan' bagi para guru dan siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Aliansi Guru Peduli, ribuan guru dan siswa di Filipina telah terinfeksi Corona. Keputusan menangguhkan kelas online itu disambut baik oleh aliansi tersebut.
Dalam upaya nyata untuk membatasi malapetaka yang disebabkan varian Omicron dan membuat orang-orang kembali bekerja lebih cepat, pemerintah Filipina mempersingkat periode karantina untuk orang-orang dengan gejala ringan dari 10 hari menjadi 7 hari.
Langkah itu diumumkan beberapa hari setelah Departemen Pendidikan nasional memberikan opsi kepada sekolah-sekolah di seluruh Filipina untuk menangguhkan kelas selama dua pekan pada bulan ini saat varian Omicron menyebar luas.
Diketahui bahwa hampir setiap negara di dunia telah membuka kembali sekolah tatap muka, baik sebagian dan sepenuhnya, namun Filipina masih menutup sekolah-sekolah sejak Maret 2020. Rencana membuka kembali sekolah tatap muka pada November lalu ditunda karena angka penularan meningkat.
Pada Jumat (14/1) waktu setempat, Filipina melaporkan 37.207 kasus Corona dalam sehari. Total lebih dari 3 juta orang di Filipina terinfeksi Corona sejak awal pandemi. Namun kurangnya tes Corona dan pengecualian hasil tes antigen dari penghitungan, berarti jumlah total kasus sebenarnya lebih tinggi.