Geger Staf PM Inggris Gelar Pesta Saat Ratu Elizabeth Berduka

Geger Staf PM Inggris Gelar Pesta Saat Ratu Elizabeth Berduka

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 14 Jan 2022 17:25 WIB
British Prime Minister Boris Johnson waves at the media as he leaves 10 Downing Street to attend the weekly Prime Ministers Questions at the Houses of Parliament, in London, Wednesday, Dec. 8, 2021. (AP Photo/Matt Dunham)
PM Inggris, Boris Johnson (dok. AP Photo/Matt Dunham)
London -

Lagi-lagi, laporan pesta di kantor Perdana Menteri (PM) Inggris mencuat ke publik. Kali ini laporan media Inggris menyebut para staf PM Inggris, Boris Johnson, menggelar pesta di Downing Street, London, tahun lalu saat Ratu Elizabeth II sedang berduka atas meninggalnya Pangeran Philip.

Laporan media Inggris, The Telegraph, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/1/2022), menyebut bahwa pesta di kantor PM Inggris itu digelar saat acara perkumpulan di dalam ruangan (indoor) dilarang untuk orang-orang yang tinggal di rumah yang berbeda dalam rangka mengendalikan penyebaran virus Corona (COVID-19).

Ini menjadi tuduhan kesekian kali yang semakin menambah panjang daftar kontroversi dan tantangan pemerintahan PM Johnson selama pandemi Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Rabu (12/1) waktu setempat, PM Johnson meminta maaf kepada publik untuk perkumpulan di kantornya saat lockdown pertama Corona, di mana dia menyerukan 'bawa minuman Anda sendiri' untuk orang-orang yang menghadiri perkumpulan itu. PM Johnson mengakui dirinya hadir secara langsung.

Laporan terbaru The Telegraph menyebut ada dua pesta minum-minum yang digelar di Downing Street, London, pada 16 April 2021, ketika acara sosial indoor maupun outdoor dibatasi. PM Johnson, menurut laporan The Telegraph, sedang berada di kediaman PM di pinggiran Inggris, Chequers, pada hari pesta itu digelar.

ADVERTISEMENT

Keesokan harinya, Ratu Elizabeth II (95) mengucapkan perpisahan terakhir kepada suaminya, Pangeran Philip (99). Berpakaian serba hitam, Ratu Elizabeth II berdiri sendirian, menundukkan kepalanya saat suaminya selama 73 tahun dimakamkan di Royal Vault, St George's Chapel.

Situasi yang kontras, seperti dilaporkan The Telegraph, terjadi di Downing Street dengan para staf kantor PM Inggris pergi ke supermarket terdekat untuk membeli minuman beralkohol, menggunakan laptop untuk memainkan musik bahkan hingga membuat rusak ayunan yang digunakan anak PM Johnson.

Oposisi pemerintahan menyerukan PM Johnson untuk mengundurkan diri, menyebut PM berusia 57 tahun itu sebagai penipu yang menuntut rakyat Inggris mematuhi aturan Corona yang ketat sementara staf-stafnya sendiri berpesta.

Sejumlah kecil politikus dari Partai Konservatif -- yang menaungi PM Johnson -- menggemakan seruan itu, karena mengkhawatirkan kontroversi ini berdampak pada prospek pemilu.

PM Johnson telah memberikan serangkaian penjelasan terkait pesta itu, mulai dari menyangkal ada aturan yang dilanggar hingga mengaku memahami kemarahan publik terhadap kemunafikan pemerintah.

Dilaporkan bahwa salah satu pesta pada April 2021 di Downing Street itu merupakan acara perpisahan untuk mantan Direktur Komunikasi pada kantor PM Inggris, James Slack. Dalam pernyataan pada Jumat (14/1) waktu setempat, Slack 'meminta maaf atas kemarahan dan luka yang ditimbulkan'.

Slack dalam pernyataannya kepada PA Media menyebut bahwa acara itu 'tidak seharusnya terjadi pada saat itu'.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads