Jutaan Warga Terkurung Lockdown Saat China Tempur Lawan Omicron

Jutaan Warga Terkurung Lockdown Saat China Tempur Lawan Omicron

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 11 Jan 2022 20:03 WIB
Poster
Ilustrasi Corona (Foto: Edi Wahyono-detikcom)
Beijing -

Pemerintah China sedang memerangi Corona varian Omicron dengan cara lockdown. Akibatnya, ada jutaan orang yang terjebak lockdown yang diberlakukan pemerintah.

Dilansir dari AFP, Selasa (11/1/2022), lockdown dilakukan di kota Anyang di tengah penyebaran virus Corona varian Omicron. Setidaknya, ada lima juta warga kota Anyang yang diperintahkan tetap berada di rumah mulai hari ini.

Pemerintah China sangat mewaspadai wabah baru Corona karena tengah bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan. Strategi 'nol-COVID' masih dipertahankan dengan menerapkan lockdown terarah, mengendalikan perbatasan dan masa karantina yang lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah-langkah itu menjaga jumlah kasus baru tetap rendah dibandingkan negara-negara lain yang menjadi hotspot Corona, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa. China juga tengah berjuang mengatasi kemunculan wabah baru di berbagai kota di wilayahnya.

Varian Omicron yang menyebar dengan cepat menjadi tantangan baru bagi Pemerintah China. Dua kasus yang terdeteksi di kota Anyang berkaitan dengan klaster penularan di wilayah Tianjin, yang berjarak 400 kilometer.

ADVERTISEMENT

Otoritas kota Anyang mengumumkan penerapan lockdown pada Senin (10/1) tengah malam waktu setempat. Warga diperintahkan untuk tidak keluar rumah atau mengemudikan kendaraan di jalanan.

Seluruh bisnis yang masuk kategori nonesensial diperintahkan tutup. Pemerintah juga menggelar tes Corona massal terhadap semua warga kota tersebut.

"Untuk menanggapi situasi pengendalian epidemi yang parah dan secara ketat mencegah penyebaran wabah virus Omicron," sebut kantor berita Xinhua dalam laporannya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Laporan televisi nasional CCTV menyebut 58 kasus penularan lokal terdeteksi dalam sehari terakhir di Anyang. Dengan tambahan itu, maka total 84 kasus Corona tercatat di kota ini sejak kemunculan wabah baru pada Sabtu (8/1) lalu.

Tidak diketahui secara jelas apakah kasus-kasus baru itu berkaitan dengan varian Omicron atau bukan. Meski demikian, otoritas Anyang tetap membatasi perjalanan ke luar wilayahnya karena dianggap diperlukan untuk 'memastikan wabah tidak meluas ke area-area di luar wilayah itu'.

Jika ditambah Anyang, maka sudah tiga kota di Provinsi Henan yang dilanda wabah baru Corona. Zhengzhou, yang merupakan ibu kota provinsi tersebut, telah menutup sementara sekolah dan melarang restoran menerima konsumen yang makan di tempat.

Kota Yuzhou, yang berpenduduk 1 juta jiwa, memberlakukan perintah tetap di rumah sejak pekan lalu. Sementara di wilayah Tianjin, kota pelabuhan yang berjarak 150 kilometer dari Beijing, melarang orang-orang pergi ke luar kota tanpa izin resmi dan memerintahkan tes massal terhadap seluruh 14 juta warganya usai ada temuan kasus Omicron.

Kota Xi'an yang ada di wilayah utara juga telah berada di bawah perintah lockdown selama tiga pekan terakhir. Hal itu menjadi upaya menangkal penyebaran wabah Corona yang sejauh ini memicu total 2.000 kasus.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Batalkan Penerbangan dari AS

Selain memberlakukan lockdown di dalam negeri demi mencegah Corona, Otoritas China juga membatalkan puluhan jadwal penerbangan dari Amerika Serikat (AS). Pembatalan itu dilakukan dalam beberapa pekan terakhir usai sejumlah penumpang dari AS dinyatakan positif Corona saat tiba di China.

Dilansir dari Reuters, regulator penerbangan China memerintahkan pembatalan total delapan penerbangan dari AS tujuan Shanghai di bawah aturan pandemi Corona. Penerbangan yang dibatalkan terdiri dari empat penerbangan maskapai United Airlines, dan masing-masing dua penerbangan maskapai Delta Air Lines dan American Airlines.

Dalam pernyataannya, maskapai Delta Air Lines mengatakan penerbangan yang dibatalkan ialah rute Detroit-Shanghai pada Jumat (7/1) lalu dan untuk 14 Januari mendatang. Pembatalan itu didasari aturan otoritas China yang mengharuskan 'semua maskapai yang terdampak', yang penumpangnya positif Corona, 'untuk membatalkan layanan masuk pada penerbangan tertentu tujuan China'.

Maskapai United Airlines secara terpisah menyebut pihaknya terpaksa membatalkan penerbangan rute San Francisco-Shanghai yang dijadwalkan untuk tanggal 15, 19, 22 dan 26 Januari. Maskapai yang bermarkas di Chicago ini diketahui mengoperasikan empat kali penerbangan dalam seminggu untuk rute tersebut. Departemen Transportasi AS belum mengomentari hal ini.

Otoritas Penerbangan Sipil China (CAAC) juga membatalkan sedikitnya 22 penerbangan tujuan AS yang dioperasikan oleh maskapai-maskapai China sejak Desember lalu. Pembatalan dilakukan setelah ada penumpang positif Corona. Penerbangan yang dibatalkan termasuk delapan penerbangan maskapai China Southern Airlines Co.

AS diketahui menghadapi lonjakan kasus Corona yang disebabkan varian Omicron yang sangat menular. Pada Senin (10/1) waktu setempat, otoritas AS melaporkan sedikitnya ada 1.350.000 kasus Corona baru yang terdeteksi.

Halaman 2 dari 3
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads