Pemerintah China menerapkan lockdown terhadap kota Anyang di tengah penyebaran virus Corona (COVID-19) varian Omicron yang sangat menular. Sedikitnya lima juta warga kota Anyang diperintahkan tetap berada di rumah mulai Selasa (11/1) waktu setempat.
Seperti dilansir AFP, Selasa (11/1/2022), Beijing sangat mewaspadai wabah baru Corona karena tengah bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan. Strategi 'nol-COVID' masih dipertahankan dengan menerapkan lockdown terarah, mengendalikan perbatasan dan masa karantina yang lama.
Sementara langkah-langkah itu menjaga jumlah kasus baru tetap rendah dibandingkan negara-negara lain yang menjadi hotspot Corona, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa, China kini tengah berjuang mengatasi kemunculan wabah baru di berbagai kota di wilayahnya.
Varian Omicron yang menyebar dengan cepat memberikan tantangan baru. Dua kasus yang terdeteksi di kota Anyang berkaitan dengan klaster penularan di wilayah Tianjin, yang berjarak 400 kilometer.
Otoritas kota Anyang mengumumkan penerapan lockdown pada Senin (10/1) tengah malam waktu setempat, dengan merilis pemberitahuan yang memerintahkan setiap warga untuk tidak pergi keluar rumah atau mengemudikan kendaraan di jalanan.
Seluruh bisnis non-esensial diperintahkan tutup dan tes Corona massal diluncurkan terhadap semua warga kota tersebut. "Untuk menanggapi situasi pengendalian epidemi yang parah dan secara ketat mencegah penyebaran wabah virus Omicron," sebut kantor berita Xinhua dalam laporannya.
Laporan televisi nasional CCTV menyebut 58 kasus penularan lokal terdeteksi dalam sehari terakhir di Anyang. Dengan tambahan itu, maka total 84 kasus Corona tercatat di kota ini sejak kemunculan wabah baru pada Sabtu (8/1) lalu.
Tidak diketahui secara jelas apakah kasus-kasus baru itu berkaitan dengan varian Omicron.