Varian Omicron Sumbang 95,4 Persen Total Kasus Corona di AS

Varian Omicron Sumbang 95,4 Persen Total Kasus Corona di AS

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 05 Jan 2022 10:16 WIB
Total kasus virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat (AS) melampaui angka 20 juta kasus saat tahun baru atau pada 1 Januari 2021.
Ilustrasi -- Situasi pandemi Corona di AS (dok. AP Photo)
Washington DC -

Gelombang baru virus Corona (COVID-19) yang dipicu varian baru Omicron telah memicu lonjakan lebih dari 1 juta kasus dalam sehari di Amerika Serikat (AS). Bahkan dilaporkan bahwa varian Omicron, yang kini mendominasi di AS, telah menyumbang lebih dari 95 persen total kasus Corona di negara tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (5/1/2022), varian Omicron yang menyebar dengan cepat di berbagai wilayah AS sejak pertama kali terdeteksi pada 1 Desember lalu, telah menggantikan varian Delta sebagai varian yang dominan di negara ini.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut bahwa varian Omicron kini diperkirakan menyumbang 95,4 persen kasus Corona yang tercatat di AS hingga 1 Januari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data CDC juga menyebut bahwa varian Delta kini menyumbang 4,6 persen dari total kasus Corona di AS juga hingga 1 Januari.

Sementara menurut data penghitungan terbaru dari Johns Hopkins University (JHU) yang menjadi acuan global, total kasus Corona di AS kini mencapai lebih dari 57 juta kasus, dengan lebih dari 830 ribu kematian.

ADVERTISEMENT

Varian Omicron yang memicu gelombang penularan baru telah mendorong lonjakan kasus Corona dalam sehari menembus angka 1 juta kasus pada Senin (3/1) waktu setempat, yang mencetak rekor global.

JHU dalam data terbarunya, seperti dilansir AFP, menyebut 1.080.211 kasus Corona terdeteksi dalam sehari di AS, pada Senin (3/1) waktu setempat. Angka ini mencetak rekor global sebagai lonjakan kasus tertinggi dalam sehari.

Simak Video: Rekor Global! Covid-19 di AS Tembus 1 Juta Sehari

[Gambas:Video 20detik]




Data JHU itu dirilis dengan catatan bahwa jumlah kasus yang dilaporkan pada hari Senin biasanya lebih tinggi dibandingkan hari-hari lainnya karena adanya penundaan pelaporan pada akhir pekan, terutama setelah ada libur panjang selama tiga hari pada akhir pekan.

Namun tetap saja, angka itu tercatat meningkat dua kali lipat dibandingkan jumlah kasus harian pada hari yang sama sepekan sebelumnya.

Sementara itu, masih menurut JHU, angka rata-rata tujuh hari -- yang dipandang para pakar sebagai angka yang lebih bisa diandalkan -- mencapai 486.000 kasus per hari.

CDC dalam pernyataannya menyebut varian Omicron menyumbang sekitar 77 persen kasus baru Corona dalam sepekan hingga 25 Desember lalu. Angka itu tercatat lebih tinggi dari proyeksi 58,6 persen yang diungkapkan sepekan sebelumnya.

Varian Omicron yang sangat menular ini pertama terdeteksi di Afrika bagian selatan dan Hong Kong pada November lalu. Varian baru ini telah menyebar luas ke berbagai negara dengan kecepatan kilat, meskipun banyak indikasi menunjukkan Omicron memicu gejala lebih ringan dibanding varian sebelumnya.

Pekan lalu, CDC menurunkan prediksinya untuk jumlah kasus varian Omicron dalam sepekan hingga 18 Desember, menjadi 22 persen dari tadinya 73 persen, dengan alasan adanya data tambahan dan perbedaan angka yang dipicu penyebaran cepat Omicron.

Di tengah lonjakan kasus, angka kematian dan rawat inap akibat Corona di AS tercatat menurun dalam beberapa pekan terakhir jika dibandingkan lonjakan-lonjakan sebelumnya. Dilaporkan JHU bahwa dengan 9.382 kematian tercatat dalam tujuh hari terakhir, maka tingkat kematian Corona di AS menurun 10 persen.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads