Konflik Yaman selama tujuh tahun terakhir memasuki krisis terbaru dengan pemberontak Houthi mengklaim telah menyita sebuah kapal militer berbendera Uni Emirat Arab (UEA) di Laut Merah. Koalisi pimpinan Arab Saudi menyerukan agar Houthi segera membebaskan kapal tersebut.
Pemberontak Houthi menuduh kapal itu membawa muatan senjata, namun koalisi pimpinan Saudi bersikeras menyatakan kapal itu membawa pasokan medis. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (4/1/2022).
Houthi yang didukung Iran merilis sejumlah foto yang mereka sebut sebagai jeep militer dan persenjataan yang dibawa oleh kapal bernama Rwabee yang disita di perairan Laut Merah, atau tepatnya di lepas pantai Yaman.
Koalisi pimpinan Saudi menyebut tindakan pemberontak Houthi itu sebagai aksi pembajakan dan mengancam akan merebut kembali kapal berbendera UEA itu secara paksa.
Dijelaskan juga oleh juru bicara koalisi pimpinan Saudi, Brigadir Jenderal Turki al-Malki, bahwa kapal Rwabee baru kembali dari misi membangun rumah sakit lapangan di Pulau Socotra, Yaman. Disebutkan bahwa kapal itu berlayar menuju kota Jazan sambil membawa pasokan medis, ketika dicegat di lepas pantai Provinsi Hodeida pada Minggu (2/1) malam waktu setempat.
"Milisi (Houthi-red) harus segera membebaskan kapal tersebut, atau pasukan koalisi akan mengambil semua langkah dan prosedur yang diperlukan untuk menangani pelanggaran ini, termasuk penggunaan kekuatan jika perlu," tegas Al-Malki seperti dikutip Saudi Press Agency (SPA).
Namun pemberontak Houthi memperingatkan bahwa akan ada konsekuensi jika kapal itu menjadi target. Ditambahkan Houthi bahwa para anak buah kapal (ABK) yang berasal dari beberapa negara berbeda, masih ada di atas kapal.
(nvc/idh)