Houthi Sudah Tembakkan 430 Rudal dan 851 Drone ke Arab Saudi

Houthi Sudah Tembakkan 430 Rudal dan 851 Drone ke Arab Saudi

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 27 Des 2021 10:08 WIB
FILE - In this Sept. 21, 2019, file photo, Shiite Houthi tribesmen hold their weapons as they chant slogans during a tribal gathering showing support for the Houthi movement, in Sanaa, Yemen. The United Nations Human Rights Office of the High Commissioner replaced its chief in Yemen, Elobaid Ahmed Elobaid, nearly nine months after the Houthis who control northern Yemen denied him entry, documents dated Tuesday, June 9, 2020 obtained by The Associated Press show. (AP Photo/Hani Mohammed, File)
Ilustrasi -- Pemberontak Houthi di Yaman (AP Photo/Hani Mohammed, File)
Riyadh -

Koalisi militer pimpinan Arab Saudi mengungkapkan kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman telah menembakkan sedikitnya 430 rudal balistik dan 851 drone bersenjata ke wilayah Saudi. Angka itu tercatat sejak operasi militer pimpinan Saudi dimulai tahun 2015 lalu.

Seperti dilansir Reuters, Senin (27/12/2021), sedikitnya 59 warga sipil Saudi tewas akibat serangan udara pemberontak Houthi tersebut.

Operasi militer pimpinan Saudi itu diketahui bertujuan mendukung pemerintahan Yaman, yang diakui internasional, yang terdesak oleh pemberontak Houthi yang kini menguasai ibu kota Sanaa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara koalisi Saudi, Jenderal Turki al-Malki, menyebut pemberontak Houthi menggunakan bandara Sanaa sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan ke wilayahnya. Tuduhan itu telah dibantah oleh Houthi.

Yaman terperosok dalam kekerasan sejak tahun 2014 saat pemberontak Houthi merebut ibu kota Sanaa dengan melengserkan pemerintahan Yaman yang dipimpin Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan diakui oleh internasional.

ADVERTISEMENT

Saudi dan Uni Emirat Arab mengintervensi konflik Yaman tahun 2015 dengan melancarkan koalisi militer. Namun konflik di negara itu terus berkelanjutan hingga bertahun-tahun dan menewaskan puluhan ribu warga Yaman, yang kebanyakan warga sipil.

Saudi berada di bawah tekanan dari sekutu-sekutu Barat untuk mencabut blokade terhadap pelabuhan Yaman dan bandara Sanaa, yang berkontribusi besar dalam menciptakan apa yang disebut oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Lihat juga video 'Melihat Kehancuran oleh Serangan Koalisi Arab Saudi di Ibu Kota Yaman':

[Gambas:Video 20detik]



Pencabutan blokade juga menjadi syarat yang diajukan Houthi untuk memulai perundingan gencatan senjata.

Malki menyangkal adanya blokade di Yaman, dengan menegaskan bahwa bandara Sanaa tetap terbuka bagi PBB dan organisasi kemanusiaan.

Terlepas dari itu, konflik Yaman sebagian besar dipandang sebagai proxy war antara Saudi dan Iran yang bermusuhan. Malki membagikan video kepada wartawan setempat, yang disebutkan menunjukkan para penasihat militer dari kelompok Hizbullah asal Lebanon, yang juga didukung Iran, membantu Houthi di Yaman.

Baik Hizbullah maupun Houthi membantah keterlibatan kelompok militan asal Lebanon itu dalam konflik Yaman.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads